“METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN”
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
Magister Pascasarjana Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah dalam Menyelesaikan Program Megister Pascasarjana Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
MELISA, S.Pd
NPM: 1584105004
Dosen Pengampuh :
Dr. Kashardi, M.Pd
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang terkhusus pada materi “Metodelogi Penelitian Pengembangan”.
Salawat dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju zaman yang serba modern ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Adapun Makalah kami tentang “Metodelogi Penelitian Pengembangan”. ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen pengampuh Dr. Kashardi, M.Pd.
Dengan adanya penulisan tentang ini diharapkan bermanfaat untuk seluruh rekan-rekan sekalian. Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.
Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Makalah ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang . akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini
Bengkulu, 14 April 2016
Melisa, S.Pd
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masala....................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
D. Manfaat…………………………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian Pengembangan................................................................ 4
B. Hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode lainnya............................. 6
C. Langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan.......................................................8
D. Model-model Penelitian Pengembangan.........................................................................16
E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan (R&D)............................19
F. Contoh Metode Penelitian Pengembangan......................................................................20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 24
B.
Saran
..............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengenai dari adanya orang-orang
yang tertarikuntuk mengadakan penelitian adalah tidak terlepas dengan keadaan
yang menyebabkan timbulnya ilmu pengetahuan serta timbulnya ilmu penelitian itu
sendiri. Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal dari kekaguman
manusia terhadap yang dihadapi baik mikrokosmos (alam kecil) maupun
makroskosmos (alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang
dipadukan secara harmonic dalam suatu bangun yang teratur. Sedangkan timbulnya
penelitian itu karena adanya hasrat keingintahuan manusia. Hasrat ingin tahu
manusia itu sendiri akan terpuaskan bila sudah memperoleh pengetahuan mengenai
apa yang dipertanyakan (Narbuko dan
Achmadi, 2013).
Penelitian adalah sebuah cara untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan prosedur yang sistematisdan ilmiah. Rumusan masalah penelitian
hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data yang empiris dari hasil
penelitian permasalahan yang dapat diselesaikan tanpa dukungan data yang
empiris atau dapat diselsaikan dngan mengkaji literature yang relevan saja maka
tidak termasuk pada kategori penelitian. Semua penelitian membutuhkan data oleh
seba itu syarat minimal untuk dapat dikategorikan kedalam penelitian harus ada
: (1). Siapa sasaran (orang atau benda)
yang mau diambil datanya. (2). Bagaimana mengambil datanya dan (3). Bagaimana
cara mengelola dan menginterpretasikan data hasil penelitian agar dapat
disimpulkan (Mulyatiningsih, 2012).
Metode merupakan bagian utuh,
terpadu dan integral dari proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah suatu
cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan sebagai bagian dari kurikulum yang
mencakup isi atau materi pelajaran dalam uapaya mencapai sasaran dan tujuan
pembelajaran baik tujuan institusional, pembelajaran umum maupun khusus.
Didalam suatu kegiatan belajar-mengajar guru perannya bersifat tut wuri
handayani, yang artinya mendorong murid untuk meningkatkan pemahaman ilmu dan
pengetahuan, baik didalam maupun diluar ruangan kelas (Setyanto, 2014).
Metodologi Penelitian berasal dari
kata “ metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos
yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi Metodologi artinya cara menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan (Narbuko dan Achmadi, 2013).
Didalam Mempelajari metodologi penelitian terdapat
banyaknya pokok bahasan yang kita pelajari salah satunya yang akan dibahas
dalam pembahasan kali ini adalah tentang Metodologi Penelitian dan Pengembangan
(Research adan Development) bertujuan
untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian
diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu didalam
penelitian ini perlu memadukan beberapa jenis metode penelitian, antara lain
jenis penelitian survey dengan eksperimen atau action research dan evaluasi.
Produk penelitian dan pengembangan dalam pendidikan dapat berupa model, media,
peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum,
kebijakan sekolah, dan lain-lain. Setiap produk yang dikembangkan membutuhkan
prosedur penelitian yang berbeda
B.
Rumusan
Masalah
Adapun masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan Metode Penelitian
Pengembangan?
2. Bagaimanakah
hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode
lainnya ?
3. Bagaimanakah Langkah-langkah Metode Penelitian
Pengembangan?
4. Apa sajakah Model-model dalam metode penelitian pengembangan?
5. Apa sajakah Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian
Pengembangan?
6. Apa contoh Metode penelitian Pengembangan dalam dunia
Pendidikan terutama Pendidikan Biologi?
C.
Tujuan
Pembuatan makalah ini untuk mengetahui tentang Metode Penelitian Pengembangan,
yang terkhusus pada :
1. Untuk
mengetahui maksud dari Metode Penelitian Pengembangan
2. Untuk
mengetahui hubungan Metode Penelitian
Pengembangan dengan Metode lainnya
3. Untuk
mengetahui langkah-langkah Metode
Penelitian Pengembangan
4. Untuk mengetahui Model-model dalam metode penelitian
pengembangan
5. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode
Penelitian Pengembangan
6. Untuk
mengetahui contoh Metode Penelitian
Pengembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan biologi
D. Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan bisa
memberikan sumbangsi bagi rekan-rekan sekalian dalam pembuatan tugas tentang Metode
Penelitian Pengembangan (Reseach and Development)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode
Penelitian Pengembangan
Istilah
perkembangan (development) hampir dapat diartikan secara dekat dengan
pertumbuhan (growth). Keduanya dapat diartikan adanya perubahan dari
suatu keadaan menjadi keadaan yang lain.
Metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development), yang disebut juga sebagai research-based
development, merupakan metode penelitian yang mengembangkan produk baru dan
menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dimaksud bersifat
longitudinal ataupun bertahap (Situmorang,
2013)
Munawaroh dalam
jurnlanya menyatakan bahwa Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang
relative masih baru di bidang pendidikan. Ilmu pengetahuan dapat dianggap
sebagai strategi mencari pengetahuan yang kurang lebih bersifat abstrak yang
dinamakan teori. Sedangkan pengembangan adalah penerapan pengetahuan yang
terorganisasi untuk membantu memecahkan masalah dalam masyarakat termasuk di
bidang pendidikan. Sedangkan Pengertian penelitian
pengembangan menurut Borg & Gall dalam
Setyosari (2010) adalah suatu proses yang dipakai
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut
(digunakan metode eksperimen) (Sugiyono
(2009), dalam Haryati (2012)).
Menurut
Munawaroh bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah
produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung
jawabkan. Produk yang dihasilkan tidak harus berbentuk benda perangkat keras (hardware)
namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkat lunak (software).
Produk yang dihasilkan (dalam dunia pendidikan) dapat berupa model
pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP,
buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan
menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran. Jika penelitian dan
pengembangan bertujuan menghasilkan produk maka sangat jelas produk ini adalah
objek yang diteliti pada proses awal penelitian sampai akhir, sedangkan jika
dilakukan uji coba dalam kelas peserta didik, maka peserta didik adalah subjek
penelitian (pelaku). Jadi titik fokus penelitian kita sebenarnya ada pada objek
penelitian (produk), sehingga dalam mengambil keputusan tidak mengarah
kemana-mana yaitu tetap pada produk yang dikembangkan (objek penelitian).
Penelitian dan
pengembangan (research and development)
bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan
penelitian diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu
didalam penelitian ini perlu memadukan beberapa jenis metode penelitian, antara
lain jenis penelitian survei dengan eksperimen atau action research dan
evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan dalam pendidikan dapat berupa
model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran,
kurikulum,kebijakan sekolah dan lain-lain. Setiap produk yang dikembangkan
membutuhkan prosedur penelitian yang berbeda (Mulyatiningsih, 2012).
Jadi penelitian dan pengembangan
bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah
Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah
penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah
metode penelitian dan pengembangan. Produk yang ditemukan bisa berupa model,
pola, prosedur, sistem. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan
dengan kebutuhan (Haryati, 2012).
Menurut Noordyah
(2011) untuk dapat menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy
years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian yang menghasilkan produk,
sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
B.
Hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode
lainnya
Jenis-jenis Metode
Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya jenis
penelitian menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Jujun
S. Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2011:9) menyatakan bahwa penelitian dasar
atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah
bertujuan untuk memecahkan masalah kehidupan praktis. Hubungan antara
penelitian dasar, penelitian pengembangan (R&D), dan penelitian
terapan ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1.
Klasifikasi penelitian menurut bidang.
(Sumber:
Sugiyono, 2011)
Penelitian
Akademik
|
Penelitian
Professional
|
Penelitian
Institusional
|
Penelitian yang
dilakukan mahasiswa
dalam pembuatan
skripsi, tesis,
atau
desertasi.
|
Penelitian yang
dilakukan oleh
orang
yang berprofesi
sebagai
peneliti.
Bertujuan untuk
mendapatkan
pengetahuan baru.
|
Penelitian yang
bertujuan untuk
mendapatkan informasi
guna pengembangan
suatu lembaga.
|
Penelitian dan
pengembangan jika ditinjau dari segi proses, adalah suatu “jembatan” yang
menghubungkan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Ilustrasi dari
“jembatan” tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kedudukan Penelitian & pengembangan sebagai
“jembatan”.
(Sumber: Sugiyono, 2011)
Metode Penelitian
dan Pengembangan cocok untuk digunakan dalam penelitian implementasi dan
pengembangan media pembelajaran. Menggunakan metode ini, pengujian validasi dan
keefektifan suatu media pembelajaran dapat diteliti secara detail. Penelitian
dan pengembangan sendiri memiliki banyak definisi, dimana telah banyak ahli
yang mencoba mendefinisikan mengenai penelitian dan pengembangan.
Borg and Gall
(dalam Sugiyono, 2011) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research
and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan atau memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan dan
pembelajaran. Sedangkan menurut Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode
penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Menurut beberapa
pernyataan diatas, dapat diambil pokok pernyataan yang merupakan inti dari pernyataan. Sehingga didapat
metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan atau
mengembangkan suatu produk, dan diuji keefektifan dan kelayakannya.
C.
Langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan
Metode Penelitian
Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model pengembangan, (2)
Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk (Puslitjaknov, 2008). Sedangkan
menurut Amir (2012) Tahapan-tahapan yang menjadi acuan dalam Pelaksanaan metode
penelitian pengembangan adalah tahap definisian (define), tahap perencaaan
(design), tahap pengembangan (develop),
dan tahap penyebaran (disseminate)
Menurut Sugiyono (2008) dalam
Situmorang (2013) secara umum langkah-langkah penelitian dan pengembangan
meliputi:
·
Identifikasi masalah, pada tahap
ini masalah yang diidentifikasi merupakan sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Masalah yang diperoleh harus sesuai dengan data empirik
yang bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan
penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau
instansi yang terbaru.
·
Mengumpulkan informasi, setelah
masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan terbaru, maka selanjutnya
dikumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dan memerlukan metode
penelitian tersendiri.
·
Desain produk, produk yang
dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-macam. Desain produk dapat
diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan untuk menilai dan membuatnya. Atau dalam bentuk sistem yang disertai
dengan penjelasan mekanisme penggunaan sistem, cara kerja, serta kelebihan dan
kekurangannya.
·
Validasi desain, proses ini
merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan
lebih efektif daripada yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional karena
dalam proses ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum
termasuk fakta lapangan. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mendatangkan
para ahli yang berpengalaman untuk menilai produk tersebut sehingga selanjutnya
diketahui kelemahan dan kekuatannya dalam sebuah forum diskusi. Misalnya saja
pada penelitian pengembangan model dan perangkat pembelajaran tim ahli yang
dimaksud adalah pakar teknologi pemebelajaran, pakar bidang studi pada mata
pelajaran yang sama, dan pakar evaluasi pembelajaran.
·
Perbaikan desain, setelah
diketahui kelemahan dari produk tersebut dilakukanlah percobaan untuk perbaikan
desain. Yang bertugas untuk memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
·
Uji coba produk, uji coba produk
tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk tersebut. setelah
disimulasikan maka dapat diujicobakan pada kelompok terbatas. Pengujian
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk tersebut
lebih efektif dibandingkan produk yang lama.
·
Revisi produk, revisi produk
dilakukan karena uji coba yang dilakukan masih terbatas sehingga tidak
mencerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya, dalam uji coba ditemukan
kelemahan dan kekurangan produk yang dikembangkan, dan data untuk produk dapat
dijaring melalui pengguna produk.
·
Uji coba pemakaian, setelah
direvisi produk tersebut akan diterapkan pada kelompok yang lebih luas. Dalam
uji coba ini produk tetap harus dinilai kekurangan dan hambatannya yang muncul
guna perbaikan lebih lanjut.
·
Revisi produk tahap akhir, apabila
dalam pemakaian produk pada kelompok yang lebih luas terdapat kekurangan, maka
pembuat produk harus mengevaluasi kembali bagaimana kinerja produk. Dari hasil
evaluasi produk tersebut dapat dijadikan untuk penyempurnaan dan pembuatan
produk baru lagi.
·
Pembuatan produk massal, tahap
ini merupakan tahap akhir dari penelitian R&D.
Langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam penggunaan metode Penelitian dan Pengembangan
memiliki beberapa urutan agar penelitian lebih sempurna. Langkah-langkah
tersebut seperti dijelaskan oleh Sugiyono, dapat dilihat seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.
.
Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode Research
and Development
(Sumber: Sugiyono,
2011)
Secara
lengkap menurut Borg dan Gall dalam
Sukmadinata (2008) ada 10 langkah pelaksanaan strategi
penelitian dan pengembangan, yaitu:
1. Penelitian dan pengumpulan data (Research and information
collecting).
2. Perencanaan (Planning).
3. Pengembangan draf produk (Develop
preliminary form of product).
4. Uji coba lapangan awal (Preliminary
field testing).
5. Merevisi hasil uji coba (Main product
revision).
6. Uji coba lapangan (Main
field testing).
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (Operasional
product revision).
8. Uji pelaksanaan lapangan (Operasional
field testing).
9. Penyempurnaan produk akhir (Final product
revision).
10. Diseminasi dan
implementasi (Dissemination and implementation).
Ada banyak model
penelitian pengembangan yang dapat kita gunakan, namun pada pembahasan kali
ini, kita akan sedikit mengulas mengenai penelitian pengembangan dengan model
Borg and Gall (1989). Model penelitian pengembangan versi Borg and Gall (1989)
ini meliputi sepuluh kegiatan, yaitu:
·
Studi
Pendahuluan (Penelitian dan pengumpulan data). Pengukuran kebutuhan, studi
literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari
segi nilai.
·
Perencanaan
penelitian. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai
dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan
pengujian dalam lingkup terbatas.
·
Pengembangan produk awal. Pengembangan bahan
pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument evaluasi.
·
Uji coba
lapangan awal (terbatas).
·
Revisi hasil uji lapangan terbatas.
·
Uji lapangan lebih luas.
·
Revisi hasil uji lapangan.
·
Uji
kelayakan.
·
Revisi hasil
uji kelayakan.
·
Diseminasi
dan sosialisasi produk akhir.
Menurut Syukri
(2016) bahwa Prosedur
dan langkah-langkah penelitian yang digunakan mengikuti prosedur dan langkah-langkah
berdasarkan diagram rancangan pengembangan model pada
gambar berikut ini:
Gambar Diagram rancangan prosedur pengembangan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan mind map berbasis multimedia
interaktif
Menurut
Syukri (2016) bahwa Prosedur pengembangan model
pembelajaran berdasarkan diagram pada gambar 3 terdiri dari 4 tahap yaitu: (1)
tahap pendefenisian , (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan dan (4) tahap penyebaran. Penelitian ini
dibatasi hanya sampai tahap ketiga, sedangkan tahap keempat tidak dilaksanakan.
Berdasarkan rancangan tersebut langkah
penelitian ini disederhanakan menjadi
tiga tahap meliputi: (1) Tahap pendefenisian yang terdiri dari analisis
awal-akhir, analisis siswa, analisis tigas dan spesifikasi tujuan. (2) Tahap
perancangan yang terdiri dari pemilihan tes, pemilihan model dan pemilihan
media pembelajaran. (3) Tahap pengembangan terdiri dari perancangan draf awal,
uji coba terbatas, uji luas yang menghasilkan model hipotetik.
Prosedur
pengembangan yang telah ditetapkan kemudian disederhanakan menjadi
langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 4 berikut:
Gambar.
Langkah langkah penelitian dan pengembangan model pembelajaran
Berdasarkan gambar
langkah langkah penelitian dan pengembangan model diatas dapat di uraikan
sebagai berikut;
a. Tahap
pendefinisian (define)
Tujuan
tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Pada
tahap awal ini dilakukan analisis untuk menentukan tujuan pembelajaran dan
batasan materi yang akan dikembangkan. Tahap pendefinisian terdiri dari empat
langkah analisis, yaitu:
1.
Analisis awal-akhir.
Langkah ini digunakan untuk menentukan masalah mendasar yang dihadapi siswa.
Dalam analisis awal akhir diperlukan pertimbangan berbagai alternatif
pengembangan perangkat pembelajaran.
2.
Analisis siswa. Langkah
ini dilakukan untuk menelaah siswa. Dilakukan identifikasi terhadap
karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan pembelajaran.
3.
Analisis tugas dan
konsep. Analisis tugas dan konsep adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi
dalam satuan pembelajaran, analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi
ajar dalam bentuk garis besar, analisis ini mencakup: (1) analisis struktur
isi, (2) analisis prosedur, (3) analisis proses informasi, (4) analisis konsep,
dan (5) perumusan tujuan.
4.
Analisis tujuan.
Analisis yang dilakukan untuk menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan
pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
b. Tahap perancangan (design)
Tahap
ini bertujuan untuk merancang pengembangan model pembelajaran. Tahap ini terdiri
dari tiga langkah, sebagai berikut.
1.
Penyusunan tes acuan
patokan, langkah ini merupakan penghubung antara tahap define dan design. Tes
acuan patokan mengkonversi tujuan-tujuan khusus ke dalam garis besar materi
pembelajaran.
2.
Pemilihan model dan
media pembelajaran adalah langkah yang dilakukan untuk menentukan model dan
media yang tepat dengan penyajian materi pelajaran.
3.
Pemilihan format adalah
langkah yang berkaitan erat dengan pemilihan model dan media pengajaran.
c.
Tahap pengembangan (develop)
Meliputi sejumlah kegiatan berkaitan
dengan penyusunan draf awal model pembelajaran dan pengujian secara terbatas
Borg & Gall (1983) dalam Haryati (2012)
mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu:
1)
Research and information
collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain
studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam
skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;
2)
Planning,
termasuk dalam langkah ini
menyusun rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian
yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada
setiap tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan
melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;
3)
Develop preliminary form of product, yaitu
mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam
langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku
petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. Contoh
pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi;
4)
Preliminary field testing, yaitu
melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1
sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini
pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi
atau angket;
5)
Main
product revision, yaitu
melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil
ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali,
sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh
draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.
6)
Main
field testing, biasanya
disebut ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15
sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara
kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan
ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap
pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan
penelitian eksperimen;
7)
Operational
product revision, yaitu
melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga
produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap
divalidasi;
8)
Operational
field testing, yaitu
langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan.
Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 samapi dengan 200
subyek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan
analisis hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu
model yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus
dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model;
9)
Final product revision, yaitu melakukan
perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final);
10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model
yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam kancah pendidikan.
Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada
jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan
penelitian.
D.
Model-model Penelitian dan Pengembangan
Terdapat beberapa jenis pengembangan
dalam penelitian R&D menurut Mulyatiningsih (2012), yaitu:
1. Pengembangan Model
2. Pengembangan Tes
3. Pengembangan Data-Based Management System
4. Pengembangan Media Audio-Visual
5. Pengembangan Sistem Pembelajaran
Masing-masing jenis tersebut
dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab berikut ini.
·
Pengembangan Model
Model yang dikembangkan dalam hal
ini adalah model fisik yang biasa disajikan dalam bentuk tiga dimensi, model
naratif yang berwujud tulisan atau ucapan, model grafik yang berwujud chart
atau diagram yang digunakan agar informasi lebih mudah disampaikan, dan model
dalam dunia pendidikan yang bersifat konseptual.
·
Pengembangan Tes
Model pengembangan ini banyak
dilakukan oleh orang-orang mengembangkan perangkat tes baru untuk keperluan
evaluasi atau penyusunan bank soal. Untuk menyusun bank soal diperlukan butir
soal baku yang telah teruji baik secara teoretis/ kualitastif maupun empiris/
kuantitatif.
·
Pengembangan Data-Based Management
System
Data based management system
(DBMS) menrupakan sistem penyimpanan data elektronik dalam komputer yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Kelebihan
pengarsipan data menggunakan DBMS adalah dapat menyimpan data dalam jumlah
sangat banyak dan mudah melakukan penelusuran kembali. DBMS juga dapat
menghindari pengulangan dara yang sama karena dalam DBMS tidak da pat memasukkan data yang sama lebih dari satu
kali.
·
Pengembangan Media Audio
Visual
Pengembangan media audio visual
membutuhkan dua kegiatan yaitu perancangan tampilan media dan perancangan isi
media. Perancangan isi media Hackbarth melalui Mulyatiningsih (2011:
174) meliputi tahap-tahap:
1.
memilih materi,
2.
menulis tujuan khusus perencanaan
program,
3.
memilih dan mengorganisasikan isi
program,
4.
membuat storyboard,
5.
menguji storyboard dengan teman
sejawat dan peserta didik merevisi storyboard berbasis pada hasil
pengujian,
6.
menulis skrip secara rinci
berbasis pada storyboard yang sudah lengkap,
7.
menguji dan merevisi skrip,
8.
produksi video, mencatat urutan
kegiatan yang memudahkan dalam proses pengambilan gambar, dan mengedit
gambar.
Setelah media audio visual
selesai diproduksi, pengembang media masih perlu menguji tampilan media dan
efektivitas media tersebut dalam proses pembelajaran. Pengujian pertama
dilakukan oleh beberapa pakar media. Hal-hal yang diuji meliputi tampilan
gambar, suara, dan isi yang termuat dalam video. Pengujian kedua dilakukan
dengan mengukur efektivitas penggunaan media video. Selama penggunaan video
dilakukan pengamatan respon peserta didik dalam melihat tayangan video. Setelah
penayangan dilakukan pengukuran hasil belajar sesuai dengan tujuan belajar yang
dicapai.
·
Pengembangan Sistem
Pembelajaran
Tahap pengembangan sistem pembelajaran
mengembangkan komponen input, proses, dan output. Komponen input terdiri dari
karakteristik peserta didik dan guru, sarana dan prasarana, serta perangkat
pendukung pembelajaran. Komponen proses menitikberatkan pada strategi, model,
dan metode pembelajaran. Komponen output berupa hasil dan dampak
pembelajaran.
Dalam model pengembangan ini peneliti dapat memilih salah satu komponen
namun dalam penempatannya harus mempertimbangkan komponen sistem lain.
Mulyatiningsih (2012) memberikan dua model R&D untuk pengembangan sistem
pembelajaran, yaitu 4D (Thiagarajan, 1974), ADDIE (Dick & Carrey, 1996),
serta ditambah dengan pendekatan system (systems approach).
Mulyatiningsih (2012)
E.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan
(R&D)
Kelebihan:
Kelebihan penelitian R&D (Gall & Borg, 1983; Gall, Gall, &
Borg, 2003; (Plomp dan Nieven, 2007 dalam Situmorang (2013)) antara lain
adalah:
ü Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the
here-and-now) melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari
menghasilkan pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang.
ü Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi,
karena melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.
ü Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan
akan selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan
kekinian.
ü Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan
lapangan.
Kekurangan:
ü
Pada prinsipnya memerlukan waktu
yang relatif panjang, karena prosedur yang harus ditempuh relatif
kompleks.
ü
Tidak bisa digeneralisasikan
secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk pemecahan masalah “here
and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan populasi.
ü
Penelitian R&D memerlukan
sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.
Situmorang (2013)
F.
Contoh Penelitian menggunakan Metode Penelitian
Pengembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan biologi
Contoh 1 (pendidikan biologi) :
Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw menggunakan Mind Map Berbasis Multimedia Interaktif untuk
Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Konsep Siswa pada Madrasah Aliyah Negeri di
Propinsi Bengkulu.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengembangan
model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw menggunakan mind map berbasis
multimedia interaktif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai
konsep pencemaran lingkungan. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2015 pada mata
pelajaran Biologi di MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2 Kota Bengkulu tahun ajaran
2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 di MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2
Kota Bengkulu. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan instrument berupa
tes Essay dan lembar observasi. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan model
pembelajaran yang dilakukan berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran
dilihat dari keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa dan respon siswa dengan
rata-rata nilai secara berurutan 82,55;
89,04; 92,70 (2) Pengembangan model pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dilihat dari peningkatan penguasaan konsep dan ketuntasan belajar siswa X MIA 1 MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2 Kota
Bengkulu. Rata-rata nilai hasil belajar siswa secara berurutan 0,66;
0,61; 0,64 dan persentase ketuntasan belajar siswa secara berurutan 90; 85,7;
93 (3) pengembangan model pembelajaran yang dilakukan dapat diterapkan pada semua kategori
Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Bengkulu.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Jigsaw, Mind Map, Multimedia Interaktif, Penguasan Konsep Siswa.
Contoh Kerangka Pembuatan Tesis dalam Menggunakan Metode Penelitian
Pengembangan
Bab
I Pendahuluan
Bab
II Tinjauan Pustaka
a.
Deskripsi Teoritis
b.
Hasil Penelitian yang Relevan
c.
Kerangka berfikir
Bab III Prosedur Penelitian
a.
Jenis Penelitian
b. Tempat dan Waktu
Penelitian
1.
Tempat Penelitian
2.
Waktu Penelitian
c. Populasi dan
Sample
d. Model Pengembangan,
Prosedur Pengembangan
1.
Model Pengembangan
2.
Prosedur Pengembangan dan Langkah-langkah Pengembangan
1)
Tahap Pendefinisian (define)
2)
Tahap Perencanaan
(design)
3)
Tahap Pengembangan (develop)
e. Teknik
Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
2. Alat Pengumpulan Data
f. Teknik Analisis
Data
1. Analisis Dara Tahap
Pendefinisian
3.Analisis Tahap Perencanaan Model Pembelajaran
4. Analisis Tahap Pengembangan Model
Bab
IV Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Penelitian
b.
Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Penutup
a.
Kesimpulan
b.
Implikasi
c. Saran
Contoh 2 (biologi murni) :
Metode
Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri sebagai Aromaterapi dan Potensinya
Sebagai Produk Sediaan farmasi
Abstark
Aromaterapi merupakan salah satu
alternatif pengobatan yang popularitasnya semakin meningkat, namun belum
mempunyai keberadaan ilmiah di dunia kesehatan.Aromaterapi didefinisikan
sebagai perlakuan dengan menggunakan bau-bauan atau wangi-wangian, biasanya
minyak tumbuhan (essential oil) sering digunakan untuk membantu
pemijatan.Pengujian secara ilmiah aromaterapi terhadap hewan percobaan dan
analisis kemungkinan senyawa aktifnya telah dilakukan dalam penelitian ini
dengan menggunakan minyak atsiri dari tumbuhan aromatik asli
Indonesia.Penelitian ini diharapkan menjadi dasar metode penelitian dalam
mengembangkan aromaterapi di Indonesia.Dari rangkaian penelitian ini, didapat
bahwa minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai aromaterapi dibagi berdasarkan
efeknya terhadap sistem syaraf pusat menjadi tiga yaitu softly atau lembut
(minyak kemangi, ki lemo, dan serai dapur), medium (minyak kayu putih dan laja
gowah), dan hardly (minyak biji pala).Analisis kemungkinan senyawa aktif
dilakukan dengan integrasi SPE-GC/MS yang diambil dari darah hewan percobaan
setelah dinhalasi dengan minyak atsiri. Senyawa yang diperkirakan aktif sebagai
aroamterapi adalah : 1,8-sineol, linalool, metil sinamat, sitronelol, sitronelal,
sitral, safrol dan miristisin. Selain itu, penelitian ini juga memformulasikan
sediaan farmasi aromaterapi berupa deodorant roll-on (dari minyak kemangi), krim pijat (minyak
kenanga dan serai wangi), sabun (campuran minyak kemangi, biji pala, minyak kenanga
dan serai dapur), dan minuman fungsional (minyak biji kemnagi). Tujuan dari
rangkaian penelitian ini adalah membuktikan secara ilmiah tentang keberadaan
aromaterapi dan kemungkinan pengembangannya dalam bidang kesehatan.
Ismawati, 2015
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Istilah perkembangan (development) hampir dapat
diartikan secara dekat dengan pertumbuhan (growth). Keduanya dapat
diartikan adanya perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain. Metode
penelitian penelitian dan pengembangan (Research and Development), yang disebut
juga sebagai research-based development, merupakan metode penelitian
yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada. Produk
yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap. Metode penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan.
Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama
yaitu : (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba
produk (Puslitjaknov, 2008). Sedangkan menurut Amir (2012) Tahapan-tahapan yang
menjadi acuan dalam Pelaksanaan metode penelitian pengembangan adalah tahap
definisian (define), tahap perencaaan (design), tahap pengembangan
(develop), dan tahap penyebaran
(disseminate). Secara umum ada 10 langkah
pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu: penelitian
dan pengumpulan data (Research and information collecting), perencanaan
(Planning), pengembangan
draf produk (Develop preliminary form of product), uji coba lapangan awal (Preliminary
field testing), merevisi
hasil uji coba (Main product revision), uji coba lapangan (Main field testing), penyempurnaan produk
hasil uji lapangan (Operasional product revision), uji pelaksanaan lapangan
(Operasional field testing), penyempurnaan
produk akhir (Final product revision)
dan diseminasi dan implementasi (Dissemination
and implementation).
B.
SARAN
Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami
mengharapkan makalah ini menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari
Tentang “Metode Penelitian Pengembangan“
DAFTAR PUSTAKA
Narbuko, C. dan Achmadi, A. 2013. Metodologi Penelitian.Jakarta Bumi aksara.
Mulyatiningsih, E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Jakarta : Alfhabeta
Setyanto, N. 2014. Panduan Sukses
Komunikasi Belajar-mengajar. Kiat-kiat berkomunikasi dengan baik agar murid
mengerti. Yogyakarta : Diva press
Amir, A. 2012. Model
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman dan
Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pembelajaran Hidrolisis Garam dengan
Metode Praktikum. Universitas Pendidikan Indonesia
Setyosari, P. 2010. Metode
penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana
Munawaroh, I. Urgensi
Penelitian dan Pengembangan. Disajikan dalam studi ilmiah UKM Penelitian UNY.
Haryati, S. 2012.
Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian dalam
Bidang Pendidikan. FKIP-UTM Vol.37. No. 1 : 11-26.
Puslitjaknov, 2008. Metode
Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Situmorang, 2013.
Penelitian
dan Pengembangan (Research and Developmen). (Online)
(http://www.Penelitian-dan-Pengembangan(Research-and-Development).html.com
Diakses:22-April-2016)
Noordyah. 2011. Langkah-langkah
Penelitian dan Pengembangan. Program Studi Teknologi Pendidikan Program
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. (Online)(http://www.Langkah-langkah-Penelitian-dan-Pengembangan-(Research-and-Development.html.com.Diakses:22-April-2016)
Ismawati, 2015. Makalah Metode
Penelitian Pendidikan Desain Penelitian Pengembangan. (Online:)(http://diamond07oi.blogspot.co.id/2015/11/vbehaviorurldefaultvmlo_31.html.
Diakses:10-Mei-2016)
Syukri, 2016. Pengembangan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Mind Map Berbasis Multimedia
Inetraktif Untuk meningkatkan Kemampuan Penguasaan Konsep Siswa Pada Madrasah
Aliyah Negeri diProvinsi Bengkulu. Diajukan untuk
memenuh persyaratan memperoleh gelar Magister
Pendidikan Biologi Pada Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Bengkulu
semoga bermanfaat ya....dan juga postingan in i bisa menjadikan contoh untuk pembuatan makalah
BalasHapus