Minggu, 15 Mei 2016

Metode Penelitian Pengembangan

“METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN”
 TUGAS METODOLOGI PENELITIAN 


 



 Magister Pascasarjana Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah dalam Menyelesaikan Program Megister Pascasarjana Pendidikan Biologi 

 Disusun oleh : 
 MELISA, S.Pd
 NPM: 1584105004

 Dosen Pengampuh :
 Dr. Kashardi, M.Pd


 PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 
2016





 KATA PENGANTAR 

           Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang terkhusus pada materi “Metodelogi Penelitian Pengembangan”. 
          Salawat dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju zaman yang serba modern ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini. 
           Adapun Makalah kami tentang “Metodelogi Penelitian Pengembangan”. ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen pengampuh Dr. Kashardi, M.Pd. Dengan adanya penulisan tentang ini diharapkan bermanfaat untuk seluruh rekan-rekan sekalian. Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.
            Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Makalah ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang . akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini

                                                                                                            Bengkulu, 14 April 2016
                    
                                                                                                                   Melisa, S.Pd





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii 
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang..........................................................................................................1
 B. Rumusan Masala....................................................................................................... 2 
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
 D. Manfaat…………………………………………………………………………… 3
 BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian Metode Penelitian Pengembangan................................................................ 4 
B. Hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode lainnya............................. 6 
C. Langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan.......................................................8
D. Model-model Penelitian Pengembangan.........................................................................16 
E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan (R&D)............................19
F. Contoh Metode Penelitian Pengembangan......................................................................20 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 24 
B. Saran ..............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA 




BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Mengenai dari adanya orang-orang yang tertarikuntuk mengadakan penelitian adalah tidak terlepas dengan keadaan yang menyebabkan timbulnya ilmu pengetahuan serta timbulnya ilmu penelitian itu sendiri. Pada dasarnya ilmu pengetahuan timbul atau berasal dari kekaguman manusia terhadap yang dihadapi baik mikrokosmos (alam kecil) maupun makroskosmos (alam besar). Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonic dalam suatu bangun yang teratur. Sedangkan timbulnya penelitian itu karena adanya hasrat keingintahuan manusia. Hasrat ingin tahu manusia itu sendiri akan terpuaskan bila sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan (Narbuko dan  Achmadi, 2013).

Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematisdan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data yang empiris dari hasil penelitian permasalahan yang dapat diselesaikan tanpa dukungan data yang empiris atau dapat diselsaikan dngan mengkaji literature yang relevan saja maka tidak termasuk pada kategori penelitian. Semua penelitian membutuhkan data oleh seba itu syarat minimal untuk dapat dikategorikan kedalam penelitian harus ada : (1).  Siapa sasaran (orang atau benda) yang mau diambil datanya. (2). Bagaimana mengambil datanya dan (3). Bagaimana cara mengelola dan menginterpretasikan data hasil penelitian agar dapat disimpulkan (Mulyatiningsih, 2012).

Metode merupakan bagian utuh, terpadu dan integral dari proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah suatu cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan sebagai bagian dari kurikulum yang mencakup isi atau materi pelajaran dalam uapaya mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran baik tujuan institusional, pembelajaran umum maupun khusus. Didalam suatu kegiatan belajar-mengajar guru perannya bersifat tut wuri handayani, yang artinya mendorong murid untuk meningkatkan pemahaman ilmu dan pengetahuan, baik didalam maupun diluar ruangan kelas (Setyanto, 2014).

Metodologi Penelitian berasal dari kata “ metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi Metodologi artinya cara menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan (Narbuko dan  Achmadi, 2013).

Didalam  Mempelajari metodologi penelitian terdapat banyaknya pokok bahasan yang kita pelajari salah satunya yang akan dibahas dalam pembahasan kali ini adalah tentang Metodologi Penelitian dan Pengembangan (Research adan Development) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu didalam penelitian ini perlu memadukan beberapa jenis metode penelitian, antara lain jenis penelitian survey dengan eksperimen atau action research dan evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan dalam pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain. Setiap produk yang dikembangkan membutuhkan prosedur penelitian yang berbeda





B.     Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam makalah ini adalah :

1.      Apa yang dimaksud dengan Metode Penelitian Pengembangan?

2.      Bagaimanakah hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode lainnya ?

3.      Bagaimanakah Langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan?

4.      Apa sajakah Model-model dalam metode penelitian  pengembangan?

5.      Apa sajakah Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan?

6.      Apa contoh Metode penelitian Pengembangan dalam dunia Pendidikan terutama Pendidikan Biologi?



C.    Tujuan

Pembuatan makalah ini untuk mengetahui tentang Metode Penelitian Pengembangan, yang terkhusus pada :

1.      Untuk mengetahui maksud dari  Metode Penelitian Pengembangan

2.      Untuk mengetahui hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode lainnya

3.      Untuk mengetahui langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan

4.      Untuk mengetahui Model-model dalam metode penelitian pengembangan

5.      Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan

6.      Untuk mengetahui contoh Metode Penelitian Pengembangan dalam  dunia pendidikan terutama pendidikan biologi



      D. Manfaat

       Pembuatan makalah ini diharapkan bisa memberikan sumbangsi bagi rekan-rekan sekalian dalam pembuatan tugas tentang Metode Penelitian Pengembangan (Reseach and Development)






BAB II
PEMBAHASAN



A.       Pengertian Metode Penelitian Pengembangan

Istilah perkembangan (development) hampir dapat diartikan secara dekat dengan pertumbuhan (growth). Keduanya dapat diartikan adanya perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain.

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), yang disebut juga sebagai research-based development, merupakan metode penelitian yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap (Situmorang, 2013)

Munawaroh dalam jurnlanya menyatakan bahwa Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang relative masih baru di bidang pendidikan. Ilmu pengetahuan dapat dianggap sebagai strategi mencari pengetahuan yang kurang lebih bersifat abstrak yang dinamakan teori. Sedangkan pengembangan adalah penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu memecahkan masalah dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan. Sedangkan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall dalam Setyosari (2010) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen) (Sugiyono (2009), dalam Haryati (2012)).

Menurut Munawaroh bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dihasilkan tidak harus berbentuk benda perangkat keras (hardware) namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkat lunak (software). Produk yang dihasilkan (dalam dunia pendidikan) dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP, buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran. Jika penelitian dan pengembangan bertujuan menghasilkan produk maka sangat jelas produk ini adalah objek yang diteliti pada proses awal penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan uji coba dalam kelas peserta didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian (pelaku). Jadi titik fokus penelitian kita sebenarnya ada pada objek penelitian (produk), sehingga dalam mengambil keputusan tidak mengarah kemana-mana yaitu tetap pada produk yang dikembangkan (objek penelitian).

Penelitian dan pengembangan (research and development) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu didalam penelitian ini perlu memadukan beberapa jenis metode penelitian, antara lain jenis penelitian survei dengan eksperimen atau action research dan evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan dalam pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum,kebijakan sekolah dan lain-lain. Setiap produk yang dikembangkan membutuhkan prosedur penelitian yang berbeda (Mulyatiningsih, 2012).

Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, sistem. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan (Haryati, 2012).

Menurut Noordyah (2011) untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.



B.        Hubungan Metode Penelitian Pengembangan dengan Metode lainnya

Jenis-jenis Metode Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya jenis penelitian menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Jujun S. Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2011:9) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah kehidupan praktis. Hubungan antara penelitian dasar, penelitian pengembangan (R&D), dan penelitian terapan ditunjukkan pada Gambar 1.





 
Gambar 1. Klasifikasi penelitian menurut bidang.

      (Sumber: Sugiyono, 2011)



Penelitian Akademik
Penelitian Professional
Penelitian Institusional
Penelitian yang
dilakukan mahasiswa
dalam pembuatan
skripsi, tesis, atau
desertasi.
Penelitian yang
dilakukan oleh orang
yang berprofesi sebagai
peneliti. Bertujuan untuk
mendapatkan
pengetahuan baru.
Penelitian yang
bertujuan untuk
mendapatkan informasi
guna pengembangan
suatu lembaga.

Penelitian dan pengembangan jika ditinjau dari segi proses, adalah suatu “jembatan” yang menghubungkan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Ilustrasi dari “jembatan” tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.


Gambar 2. Kedudukan Penelitian & pengembangan sebagai “jembatan”.
 


(Sumber: Sugiyono, 2011)

Metode Penelitian dan Pengembangan cocok untuk digunakan dalam penelitian implementasi dan pengembangan media pembelajaran. Menggunakan metode ini, pengujian validasi dan keefektifan suatu media pembelajaran dapat diteliti secara detail. Penelitian dan pengembangan sendiri memiliki banyak definisi, dimana telah banyak ahli yang mencoba mendefinisikan mengenai penelitian dan pengembangan.

Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2011) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan menurut Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Menurut beberapa pernyataan diatas, dapat diambil pokok pernyataan yang merupakan inti dari pernyataan. Sehingga didapat metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk, dan diuji keefektifan dan kelayakannya.



C.       Langkah-langkah Metode Penelitian Pengembangan

Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk (Puslitjaknov, 2008). Sedangkan menurut Amir (2012) Tahapan-tahapan yang menjadi acuan dalam Pelaksanaan metode penelitian pengembangan adalah tahap definisian (define), tahap perencaaan (design), tahap pengembangan (develop),  dan tahap penyebaran (disseminate)

Menurut Sugiyono (2008) dalam Situmorang (2013) secara umum langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi:

·         Identifikasi masalah, pada tahap ini masalah yang diidentifikasi merupakan sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah yang diperoleh harus sesuai dengan data empirik yang bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi yang terbaru. 

·         Mengumpulkan informasi, setelah masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan terbaru, maka selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dan memerlukan metode penelitian tersendiri. 

·         Desain produk, produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-macam. Desain produk dapat diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Atau dalam bentuk sistem yang disertai dengan penjelasan mekanisme penggunaan sistem, cara kerja, serta kelebihan dan kekurangannya. 

·         Validasi desain, proses ini merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif daripada yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional karena dalam proses ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum termasuk fakta lapangan. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mendatangkan para ahli yang berpengalaman untuk menilai produk tersebut sehingga selanjutnya diketahui kelemahan dan kekuatannya dalam sebuah forum diskusi. Misalnya saja pada penelitian pengembangan model dan perangkat pembelajaran tim ahli yang dimaksud adalah pakar teknologi pemebelajaran, pakar bidang studi pada mata pelajaran yang sama, dan pakar evaluasi pembelajaran. 

·         Perbaikan desain, setelah diketahui kelemahan dari produk tersebut dilakukanlah percobaan untuk perbaikan desain. Yang bertugas untuk memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 

·         Uji coba produk, uji coba produk tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk tersebut. setelah disimulasikan maka dapat diujicobakan pada kelompok terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk tersebut lebih efektif dibandingkan produk yang lama. 

·         Revisi produk, revisi produk dilakukan karena uji coba yang dilakukan masih terbatas sehingga tidak mencerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya, dalam uji coba ditemukan kelemahan dan kekurangan produk yang dikembangkan, dan data untuk produk dapat dijaring melalui pengguna produk. 

·         Uji coba pemakaian, setelah direvisi produk tersebut akan diterapkan pada kelompok yang lebih luas. Dalam uji coba ini produk tetap harus dinilai kekurangan dan hambatannya yang muncul guna perbaikan lebih lanjut. 

·         Revisi produk tahap akhir, apabila dalam pemakaian produk pada kelompok yang lebih luas terdapat kekurangan, maka pembuat produk harus mengevaluasi kembali bagaimana kinerja produk. Dari hasil evaluasi produk tersebut dapat dijadikan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi. 

·         Pembuatan produk massal, tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian R&D.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan metode Penelitian dan Pengembangan memiliki beberapa urutan agar penelitian lebih sempurna. Langkah-langkah tersebut seperti dijelaskan oleh Sugiyono, dapat dilihat seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

.


Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development

(Sumber: Sugiyono, 2011)

Secara lengkap menurut Borg dan Gall dalam Sukmadinata (2008) ada 10 langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu:

1.      Penelitian dan pengumpulan data (Research and information collecting).

2.       Perencanaan (Planning).

3.       Pengembangan draf produk (Develop preliminary form of product).

4.      Uji coba lapangan awal (Preliminary field testing).

5.       Merevisi hasil uji coba (Main product revision).

6.      Uji coba lapangan (Main field testing).

7.       Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (Operasional product revision).

8.      Uji pelaksanaan lapangan (Operasional field testing).

9.       Penyempurnaan produk akhir (Final product revision).

10.  Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation).



Ada banyak model penelitian pengembangan yang dapat kita gunakan, namun pada pembahasan kali ini, kita akan sedikit mengulas mengenai penelitian pengembangan dengan model Borg and Gall (1989). Model penelitian pengembangan versi Borg and Gall (1989) ini meliputi sepuluh kegiatan, yaitu:

·         Studi Pendahuluan (Penelitian dan pengumpulan data). Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

·         Perencanaan penelitian. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

·          Pengembangan produk awal. Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument evaluasi.

·         Uji coba lapangan awal (terbatas).

·          Revisi hasil uji lapangan terbatas.

·          Uji lapangan lebih luas.

·          Revisi hasil uji lapangan.

·         Uji kelayakan.

·         Revisi hasil uji kelayakan.

·         Diseminasi dan sosialisasi produk akhir.



Menurut Syukri (2016) bahwa Prosedur dan langkah-langkah penelitian yang digunakan mengikuti prosedur dan langkah-langkah berdasarkan diagram rancangan pengembangan model pada gambar berikut ini:


 


Gambar  Diagram rancangan prosedur pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan mind map berbasis multimedia interaktif 



Menurut Syukri (2016) bahwa Prosedur pengembangan model pembelajaran berdasarkan diagram pada gambar 3 terdiri dari 4 tahap yaitu: (1) tahap pendefenisian , (2) tahap perancangan, (3) tahap pengembangan  dan (4) tahap penyebaran. Penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap ketiga, sedangkan tahap keempat tidak dilaksanakan. Berdasarkan rancangan  tersebut langkah penelitian ini  disederhanakan menjadi tiga tahap meliputi: (1) Tahap pendefenisian yang terdiri dari analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tigas dan spesifikasi tujuan. (2) Tahap perancangan yang terdiri dari pemilihan tes, pemilihan model dan pemilihan media pembelajaran. (3) Tahap pengembangan terdiri dari perancangan draf awal, uji coba terbatas, uji luas yang menghasilkan model hipotetik.

Prosedur pengembangan yang telah ditetapkan kemudian disederhanakan menjadi langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 4 berikut:



 

Gambar. Langkah langkah penelitian dan pengembangan model pembelajaran




Berdasarkan gambar langkah langkah penelitian dan pengembangan model diatas dapat di uraikan sebagai berikut;

a. Tahap pendefinisian (define)

Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Pada tahap awal ini dilakukan analisis untuk menentukan tujuan pembelajaran dan batasan materi yang akan dikembangkan. Tahap pendefinisian terdiri dari empat langkah analisis, yaitu: 

1.         Analisis awal-akhir. Langkah ini digunakan untuk menentukan masalah mendasar yang dihadapi siswa. Dalam analisis awal akhir diperlukan pertimbangan berbagai alternatif pengembangan perangkat pembelajaran.

2.         Analisis siswa. Langkah ini dilakukan untuk menelaah siswa. Dilakukan identifikasi terhadap karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan pembelajaran.

3.         Analisis tugas dan konsep. Analisis tugas dan konsep adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran, analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar, analisis ini mencakup: (1) analisis struktur isi, (2) analisis prosedur, (3) analisis proses informasi, (4) analisis konsep, dan (5) perumusan tujuan.

4.         Analisis tujuan. Analisis yang dilakukan untuk menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

b.  Tahap perancangan (design)

Tahap ini bertujuan untuk merancang pengembangan model pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, sebagai berikut. 

1.             Penyusunan tes acuan patokan, langkah ini merupakan penghubung antara tahap define dan design. Tes acuan patokan mengkonversi tujuan-tujuan khusus ke dalam garis besar materi pembelajaran.

2.             Pemilihan model dan media pembelajaran adalah langkah yang dilakukan untuk menentukan model dan media yang tepat dengan penyajian materi pelajaran.

3.             Pemilihan format adalah langkah yang berkaitan erat dengan pemilihan model dan media pengajaran.

c.  Tahap pengembangan (develop)

Meliputi sejumlah kegiatan berkaitan dengan penyusunan draf awal model pembelajaran dan pengujian secara terbatas





Borg & Gall (1983) dalam Haryati (2012) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu:

1)      Research and information collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

2)      Planning, termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

3)       Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. Contoh pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi;

4)       Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah 6-12 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;

5)      Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.

6)      Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang.  Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen;

7)      Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

8)      Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 samapi dengan 200 subyek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model;

9)       Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

10)  Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.





D.       Model-model Penelitian dan Pengembangan

Terdapat beberapa jenis pengembangan dalam penelitian R&D menurut Mulyatiningsih (2012), yaitu: 

1.  Pengembangan Model  

2.  Pengembangan Tes  

3.  Pengembangan Data-Based Management System  

4.  Pengembangan Media Audio-Visual  

5.  Pengembangan Sistem Pembelajaran

Masing-masing jenis tersebut dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab berikut ini. 

·         Pengembangan Model 

Model yang dikembangkan dalam hal ini adalah model fisik yang biasa disajikan dalam bentuk tiga dimensi, model naratif yang berwujud tulisan atau ucapan, model grafik yang berwujud chart atau diagram yang digunakan agar informasi lebih mudah disampaikan, dan model dalam dunia pendidikan yang bersifat konseptual.

·         Pengembangan Tes 

Model pengembangan ini banyak dilakukan oleh orang-orang mengembangkan perangkat tes baru untuk keperluan evaluasi atau penyusunan bank soal. Untuk menyusun bank soal diperlukan butir soal baku yang telah teruji baik secara teoretis/ kualitastif maupun empiris/ kuantitatif. 

·         Pengembangan Data-Based Management System 

Data based management system (DBMS) menrupakan sistem penyimpanan data elektronik dalam komputer yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Kelebihan pengarsipan data menggunakan DBMS adalah dapat menyimpan data dalam jumlah sangat banyak dan mudah melakukan penelusuran kembali. DBMS juga dapat menghindari pengulangan dara yang sama karena dalam DBMS tidak da pat memasukkan data yang sama lebih dari satu kali.

·         Pengembangan Media Audio Visual 

Pengembangan media audio visual membutuhkan dua kegiatan yaitu perancangan tampilan media dan perancangan isi media. Perancangan isi media Hackbarth melalui Mulyatiningsih (2011: 174) meliputi tahap-tahap: 

1.      memilih materi, 

2.      menulis tujuan khusus perencanaan program, 

3.      memilih dan mengorganisasikan isi program, 

4.      membuat storyboard, 

5.      menguji storyboard dengan teman sejawat dan peserta didik merevisi storyboard berbasis pada hasil pengujian, 

6.      menulis skrip secara rinci berbasis pada storyboard yang sudah lengkap, 

7.      menguji dan merevisi skrip, 

8.      produksi video, mencatat urutan kegiatan yang memudahkan dalam proses pengambilan gambar, dan mengedit gambar. 

          Setelah media audio visual selesai diproduksi, pengembang media masih perlu menguji tampilan media dan efektivitas media tersebut dalam proses pembelajaran. Pengujian pertama dilakukan oleh beberapa pakar media. Hal-hal yang diuji meliputi tampilan gambar, suara, dan isi yang termuat dalam video. Pengujian kedua dilakukan dengan mengukur efektivitas penggunaan media video. Selama penggunaan video dilakukan pengamatan respon peserta didik dalam melihat tayangan video. Setelah penayangan dilakukan pengukuran hasil belajar sesuai dengan tujuan belajar yang dicapai. 

·         Pengembangan Sistem Pembelajaran 

Tahap pengembangan sistem pembelajaran mengembangkan komponen input, proses, dan output. Komponen input terdiri dari karakteristik peserta didik dan guru, sarana dan prasarana, serta perangkat pendukung pembelajaran. Komponen proses menitikberatkan pada strategi, model, dan metode pembelajaran. Komponen output berupa hasil dan dampak pembelajaran. 

Dalam model pengembangan ini peneliti dapat memilih salah satu komponen namun dalam penempatannya harus mempertimbangkan komponen sistem lain. Mulyatiningsih (2012) memberikan dua model R&D untuk pengembangan sistem pembelajaran, yaitu 4D (Thiagarajan, 1974), ADDIE (Dick & Carrey, 1996), serta ditambah dengan pendekatan system (systems approach).                                                                                     

Mulyatiningsih (2012)

                       









E.        Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Pengembangan (R&D)

Kelebihan: 

Kelebihan penelitian R&D (Gall & Borg, 1983; Gall, Gall, & Borg, 2003; (Plomp dan Nieven, 2007 dalam Situmorang (2013)) antara lain adalah: 

ü  Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now) melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang. 

ü  Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli. 

ü  Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan akan selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan kekinian. 

ü  Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan. 



Kekurangan: 

ü  Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang harus ditempuh relatif kompleks. 

ü  Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk pemecahan masalah “here and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan populasi. 

ü  Penelitian R&D memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar. 



Situmorang (2013)











F.        Contoh Penelitian menggunakan Metode Penelitian Pengembangan dalam  dunia pendidikan terutama pendidikan biologi

Contoh  1 (pendidikan biologi) :

Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw menggunakan Mind Map Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Konsep Siswa pada Madrasah Aliyah Negeri di Propinsi Bengkulu.



                                                                        Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengembangan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw menggunakan mind map berbasis multimedia interaktif yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai konsep pencemaran lingkungan. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2015 pada mata pelajaran Biologi di MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2 Kota Bengkulu tahun ajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  research and development. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 di MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2 Kota Bengkulu. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan instrument berupa tes Essay dan lembar observasi. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan model pembelajaran yang dilakukan berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa dan respon siswa dengan rata-rata nilai secara  berurutan 82,55; 89,04; 92,70 (2) Pengembangan model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan penguasaan konsep dan  ketuntasan belajar siswa X MIA 1 MAN Seluma, MAN Curup dan MAN 2 Kota Bengkulu. Rata-rata nilai hasil belajar siswa secara berurutan 0,66; 0,61; 0,64 dan persentase ketuntasan belajar siswa secara berurutan 90; 85,7; 93 (3) pengembangan model pembelajaran yang dilakukan dapat diterapkan pada semua kategori Madrasah Aliyah Negeri di Provinsi Bengkulu.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, Mind Map, Multimedia Interaktif, Penguasan Konsep Siswa.

Contoh Kerangka Pembuatan Tesis dalam Menggunakan Metode Penelitian Pengembangan

            Bab I Pendahuluan

a.        Latar Belakang

b.      Batasan Masalah

c.       Pertanyaan Penelitian

d.      Tujuan Penelitan

e.       Manfaat Penelitian

f.       Defenisi Istilah

              Bab II Tinjauan Pustaka

a.       Deskripsi Teoritis

b.      Hasil Penelitian yang Relevan

c.       Kerangka berfikir

              Bab III Prosedur Penelitian

a.    Jenis Penelitian

b.    Tempat dan Waktu Penelitian

1.      Tempat Penelitian

2.      Waktu Penelitian

c.    Populasi dan Sample

d.   Model Pengembangan, Prosedur Pengembangan

1.      Model Pengembangan

2.      Prosedur Pengembangan dan Langkah-langkah Pengembangan

1)      Tahap Pendefinisian (define)

2)      Tahap Perencanaan (design)

3)      Tahap Pengembangan (develop)

e.    Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

2. Alat Pengumpulan Data

f.     Teknik Analisis Data

        1. Analisis Dara Tahap Pendefinisian


3.Analisis Tahap Perencanaan Model Pembelajaran

4. Analisis Tahap Pengembangan Model

                  Bab IV Hasil dan Pembahasan

                         a. Hasil Penelitian

                         b. Pembahasan Hasil Penelitian

                   Bab V Penutup

                         a. Kesimpulan

                         b. Implikasi

                         c. Saran

 

Contoh 2 (biologi murni) :

Metode Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri sebagai Aromaterapi dan Potensinya Sebagai Produk Sediaan farmasi



Abstark

Aromaterapi merupakan salah satu alternatif pengobatan yang popularitasnya semakin meningkat, namun belum mempunyai keberadaan ilmiah di dunia kesehatan.Aromaterapi didefinisikan sebagai perlakuan dengan menggunakan bau-bauan atau wangi-wangian, biasanya minyak tumbuhan (essential oil) sering digunakan untuk membantu pemijatan.Pengujian secara ilmiah aromaterapi terhadap hewan percobaan dan analisis kemungkinan senyawa aktifnya telah dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan minyak atsiri dari tumbuhan aromatik asli Indonesia.Penelitian ini diharapkan menjadi dasar metode penelitian dalam mengembangkan aromaterapi di Indonesia.Dari rangkaian penelitian ini, didapat bahwa minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai aromaterapi dibagi berdasarkan efeknya terhadap sistem syaraf pusat menjadi tiga yaitu softly atau lembut (minyak kemangi, ki lemo, dan serai dapur), medium (minyak kayu putih dan laja gowah), dan hardly (minyak biji pala).Analisis kemungkinan senyawa aktif dilakukan dengan integrasi SPE-GC/MS yang diambil dari darah hewan percobaan setelah dinhalasi dengan minyak atsiri. Senyawa yang diperkirakan aktif sebagai aroamterapi adalah : 1,8-sineol, linalool, metil sinamat, sitronelol, sitronelal, sitral, safrol dan miristisin. Selain itu, penelitian ini juga memformulasikan sediaan farmasi aromaterapi berupa deodorant roll-on  (dari minyak kemangi), krim pijat (minyak kenanga dan serai wangi), sabun (campuran minyak kemangi, biji pala, minyak kenanga dan serai dapur), dan minuman fungsional (minyak biji kemnagi). Tujuan dari rangkaian penelitian ini adalah membuktikan secara ilmiah tentang keberadaan aromaterapi dan kemungkinan pengembangannya dalam bidang kesehatan.

                                                                                                         Ismawati, 2015






  
BAB III
PENUTUP



A.    KESIMPULAN

Istilah perkembangan (development) hampir dapat diartikan secara dekat dengan pertumbuhan (growth). Keduanya dapat diartikan adanya perubahan dari suatu keadaan menjadi keadaan yang lain. Metode penelitian penelitian dan pengembangan (Research and Development), yang disebut juga sebagai research-based development, merupakan metode penelitian yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap. Metode penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan.

Metode Penelitian Pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu : (1) Model pengembangan, (2) Prosedur pengembangan, dan (3) Uji coba produk (Puslitjaknov, 2008). Sedangkan menurut Amir (2012) Tahapan-tahapan yang menjadi acuan dalam Pelaksanaan metode penelitian pengembangan adalah tahap definisian (define), tahap perencaaan (design), tahap pengembangan (develop),  dan tahap penyebaran (disseminate). Secara umum ada 10 langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu: penelitian dan pengumpulan data (Research and information collecting), perencanaan (Planning), pengembangan draf produk (Develop preliminary form of product), uji coba lapangan awal (Preliminary field testing), merevisi hasil uji coba (Main product revision), uji coba lapangan (Main field testing), penyempurnaan produk hasil uji lapangan (Operasional product revision), uji pelaksanaan lapangan (Operasional field testing),  penyempurnaan produk akhir (Final product revision) dan diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation).



B.     SARAN

Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami mengharapkan makalah ini menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari Tentang  Metode Penelitian Pengembangan




DAFTAR PUSTAKA



Narbuko, C. dan Achmadi, A. 2013. Metodologi Penelitian.Jakarta  Bumi aksara.

Mulyatiningsih, E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta

Setyanto, N. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar-mengajar. Kiat-kiat berkomunikasi dengan baik agar murid mengerti. Yogyakarta : Diva press

Amir, A. 2012. Model Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pembelajaran Hidrolisis Garam dengan Metode Praktikum. Universitas Pendidikan Indonesia

Setyosari, P. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana

Munawaroh, I. Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Disajikan dalam studi ilmiah UKM Penelitian UNY.

Haryati, S. 2012. Research and Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model Penelitian dalam Bidang Pendidikan. FKIP-UTM Vol.37. No. 1 : 11-26.

Puslitjaknov, 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Situmorang, 2013. Penelitian dan Pengembangan (Research and Developmen). (Online)

(http://www.Penelitian-dan-Pengembangan(Research-and-Development).html.com

Diakses:22-April-2016)

Noordyah. 2011. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan. Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya. (Online)(http://www.Langkah-langkah-Penelitian-dan-Pengembangan-(Research-and-Development.html.com.Diakses:22-April-2016)

Ismawati, 2015. Makalah Metode Penelitian Pendidikan Desain Penelitian Pengembangan.  (Online:)(http://diamond07oi.blogspot.co.id/2015/11/vbehaviorurldefaultvmlo_31.html. Diakses:10-Mei-2016)

Syukri, 2016. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Mind Map Berbasis Multimedia Inetraktif Untuk meningkatkan Kemampuan Penguasaan Konsep Siswa Pada Madrasah Aliyah Negeri diProvinsi Bengkulu. Diajukan untuk memenuh persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Bengkulu






1 komentar:

  1. semoga bermanfaat ya....dan juga postingan in i bisa menjadikan contoh untuk pembuatan makalah

    BalasHapus