“PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM”
TUGAS EKOLOGI
Magister Pascasarjana Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah dalam Menyelesaikan Program Megister Pascasarjana
Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
MELISA
NPM:
1584105004
Dosen
Pengampuh :
Dra.Hj.Siti Darwah
Suryani,
M.Si
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah pada Mata Kuliah Ekologi yang terkhusus pada materi “Peranan Manusia dalam Ekosistem”. Salawat dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada
baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menuju zaman yang serba modern ini dengan perkembangan ilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Adapun Makalah kami tentang “Peranan Manusia dalam Ekosistem”. ini
ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Ekologi dengan dosen pengampuh Dra. Hj. Siti Darwah Suryani, M.Si.
Dengan adanya penulisan tentang ini diharapkan
bermanfaat untuk seluruh rekan-rekan sekalian. Dan kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu.
Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna.
Makalah ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang . akhir kata saya mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan Makalah ini
Bengkulu, 25 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ......................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
D. Manfaat…………………………………………………………………………….. 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Ekologi.................................................................................................................... 4
B. Manusia................................................................................................................... 5
C. Ekosistem................................................................................................................ 7
D. Perrmasalahan-permasalahan yang timbul antara manusia dan
alam....................... 9
E. Peran manusia dalam ekositem ............................................................................... 11
F. Manusia dalam keseimbangan
ekosistem.......................................................... 13
G. Lingkungan Hidup.................................................................................................. 14
H. Peranan manusia dalam lingkungan......................................................................... 15
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 27
B. Saran........................................................................................................................ 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia
itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini.
Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga
kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada
keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari
(Endriyanto, 2012).
Manusia selalu berusaha mengubah lingkungan untuk
memperoleh keperluannya. Kadang-kadang dalam kegiatan demikian seolah-olah
menganggu dan dan bahkan dapat merusak komponen-komponen biotik manusia adalah
heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat pengujung rantai-rantai
makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan alam tetap akan
terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya (Irwan,
2003).
Hubungan antara organisme satu dengan yang satu dengan
yang lainnya dan dengan semua komponen lingkungannya sangat komplek (rumit),
dan bersifat timbal balik (Rosoedarmo, et.al,
1986 dalam Indriyanto, 2006). Hubungan yang demikian itu alamiah artinya hubungan
yang terjadi secara otomatis pada sistem alam atau sistem ekologi yang dikenal
dengan ekosistem (Indriyanto, 2006).
Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik baik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas
komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem
terbentuk dari lingkungan hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus
materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam
ekosistem itu. Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi atau relung. Selama
masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik,
keteraturan ekosistem itupun terjaga (Soemarwoto, 2004).
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya
tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain,
mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya. Dalam kata lain bahwa manusia merupakan makhluk hidup
sosial yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Tidak hanya
ketergantungan dengan manusia saja namun disini memiliki ketergantungan dengan
organisme hidup dan tak hidup seperti contohnya organisme hidup lainnya selain
manusia adalah hewan dan tumbuhan yang diartikan sebagai komponen biotik.
Sedangkan yang tak hidup seperti air, udara, cahay matahari dan sebagainya,
dimana dalam artiannya disebut dengan komponen abiotik. Sehingga kita mempunyai
satu kesatuan yang utuh yaitu adanya saling ketergantunganatau adanya hubungan
timbal balik antara lingkungan dengan dengan makhluk hidup, kita sebagai
manusia harus selalu menjaga lingkungan disekitar kita, sehingga adanya
keseimbangan ekosistem.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud ekologi?
2. Apa yang dimaksud dengan manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan ekosistem beserta ruang
lingkupnya?
4. Apa sajakah Permasalahan-Permasalahan
Yang Timbul Atara Manusia dan Alam?
5. Bagaimana peran Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem?
6. Apa yang dimaksud dengan
Lingkungan hidup serta masalah-masalah yang ditimbulkan?
7. Apa sajakah peranan manusia dalam ekosistem serta dalam
usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan?
C.
Tujuan
Pembuatan makalah ini untuk mengetahui tentang Peranan
Manusia dalam ekosistem yang
terkhusus pada :
1. Untuk mengetahui definisi ekologi
2. Untuk mengetahui definisi manusia
3. Untuk mengetahui arti ekosistem beserta ruang lingkupnya
4. Untuk mengetahui Permasalahan-Permasalahan
Yang Timbul Atara Manusia dan Alam
5. Untuk mengetahui peran Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem
6. Untuk mengetahui apa itu
Lingkungan hidup serta masalah-masalah yang ditimbulkan
7. Untuk mengetahui peranan manusia dalam ekosistem serta
dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan
D.
Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan bisa
memberikan sumbangsi bagi rekan-rekan sekalian dalam pembuatan tugas tentang Ekologi terutama pada pembahasan “Peranan Manusia dalam ekosistem”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ekologi
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan jerman pada tahun 1869.
Secara harfiah isltilah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam
rumahnya atau ilmu tentang tempat tinggal makhluk hidup (Indriyanto, 2006)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos
(“habitat”) dan logos (“ilmu”).
Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada
matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis (Soemarno, 2011).
Sedangkan menurut Irwan (2003)
menyatakan bahwa ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu
pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang
mempengaruhi pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup.
o Pembagian
Ekologi
§ Berdasarkan habitat suatu spesies atau kelompok spesies organisme, maka
ekologi dapat digolongkan sebagai berikut :
1.
Ekologi Daratan (Teresterial)
2.
Ekologi Air tawar (Freswater)
3.
Ekologi Bahari
4.
Ekologi Hutan
5.
Ekologi Padang
Rumput
§
Berdasarkan atas
komposisi jenis organisme yang dikaji, maka ekologi digolongkan menjadi dua
sebagai berikut :
1.
Autekologi (ekologi
yang mempelajari suatu spesies atau organisme secara individu yang berinteraksi
dengan lingkungan)
2.
Sinekologi (ekologi
yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam suatu kesatuan dan
saling berinteraksi dalam daerah tertentu)
§ Berdasarkan garis Taxonomi atau sistematika makhluk hidup, maka cabang-cabang
ekologi terbagi menjadi:
1. Ekologi
tumbuhan
2. Ekologi
Serangga
3. Ekologi
burung
4. Ekologi
vertebrata
5. Ekologi mikroba
(Indriyanto, 2006)
§ Menurut Dwidjoseputro (1987), berdasarkan Segi
kepentingan manusia artinya, oleh manusia dan untuk manusia maka dalam ekologi adanya pendekatan pendekatan
manusia atau sering disebut pendekatan Antroposentrik.
§ Menurut Irwan (2003), berdasarkan konsep ekosistem
komponen-komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu sebagai komponen yang
berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam suatu sistem. Pendekatan ini
disebut dengan pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik.
B.
Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan
dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu,
manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya
yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012)
Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya
sendiri. Tidak hanya berhadapan, tetapi juga menghadapi, dalam arti mirip
dengan menghadapi soal, menghadapi kesukaran dsb (Drijarkara (1969) dalam
Dardiri). Selain yang telah disebutkan di atas, beberapa rumusan atau definisi
lain tentang manusia adalah sebagai berikut: homo sapiens, homo faber,
homo economicus, dan homo religiosus (Dardiri)
Manusia adalah Heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat pengujung
rantai-rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan alam
tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang
dimilikinya (Irwan, 2003).
Manusia
atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo
sapiens (bahasa latin untuk
manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu
memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia
pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya (Endriyanto, 2012).
Dari berbagai pengertian tentang manusia diatas (menurut
para ahli) maka dapat kami simpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan
yang paling mulia karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya, karena
manusia diberikan akal pikiran sehingga manusia dapat membedakan yang mana yang
baik dan mana yang buruk atau mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak
boleh dikerjakan. Manusia juga sebagai homo sapiens, homo faber, homo economicus
dan homo religius. Maksud dari arti homo
sapiens yaitu Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang berakal sehingga
manusia merupakan makhluk yang bijak yang bisa membedakan mana yang baik dan
buruk. Homo faber yaitu makhluk
yangperkakas atau berpiranti yang merupakan hasil dari budaya yang harus dikembangkan
sehingga manusia bisa memproduksi suatu peralatan seperti perlatan pertanian
dan sebagainya. Homo economicus
artinya bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai kebutuhan dalam
menjalani kehidupannya. Sedangkan homo religius adalah manusia adalah makhluk
beragama atau makhluk tuhan yang memiliki agama sebagai suatu keyakinan dan
kepercayaan dalam menjalani suatu kehidupan.
C.
Ekosistem
Istilah ekosistem pertama
kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G.
Transley pada tahun 1935 yang menyatakan bahwa ekosistem adalah suatu unit
ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi (Indryanto, 2006).
Munurut Irwan
(2003) ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas,
atau merupakan kesatuan daari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana
terjadi antar hubungan.
Ekosistem yaitu suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-komponen
yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh
komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk satu
kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan
energiyang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu
(Soemarwoto, 2004)
Macam-macam
ekosistem
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi
ekosistem alami dan buatan. Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang ada campur tangan manusia , dikarenakan
komponen-komponen biasanya kurang lengkap, memerlukan subsidi energi,
memerlukan pemeliharaan atau perawatan, mudah terganggu, dan mudah tercemar.
Ekosistem buatan lebih rentang terhadap perubahan atau tidak lengkap. Sedangkan
ekosistem alami merupakan ekosistem
yang belum pernah ada campur tangan manusia atau komponen-komponen lebih
lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat
memelihara dan memenuhi sendiri dan selalu dalam keseimbangan (Irwan, 2003)
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural
ecosistem). Terdapat heteroginitas
yang tinggi dari organisme hidup di sana sehingga
mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Contoh;
hutan, danau, laut. Sedangakn Ekosistem
buatan (artificial ecosistem). Mempunyai ciri kurang heterogenitas, sehingga
bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu
diberikan bantuan energi dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap
ekosistem tersebut. Contoh; kolam
ikan, sawah tambak, aquarium.
Komponen-komponen Ekosistem
Komponen-komponen ekosistem ditinjau dari segi struktur
dasarnya terbagi menjadi :
·
Biotik
( Komponen makhluk hidup)
Misalnya binatang, tumbuhan , dan mikroba (Indrianto, 2006).
Menurut
Irwan 2003 :
§
Produsen (Autotrofik) yaitu tumbuhan hijau dan bakteri.
§
Konsumen (Heterotrofik) yaitu herbivora, karnivora ( karnivora 1,
karnivora 2, dan top karnivora )
§ Pengurai/perombak/dekomposer
·
Abiotik
( Komponen benda mati )
Misalnya
air, tanah, dan energi (Indryanto, 2006).
Menurut Irwan 2003 :
·
Faktor
air
Kecerahan, pH,
kandungan unsur.
·
Faktor
Tanah
§ Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas,
kapasitas menahan air.
§ Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur
hara (materi)
Menurut
Irwan (2003), Komponen ekosistem terbagi atas beberapa segi, yaitu :
1.
Dari segi makanan (Tropik), terbagi menjadi 2 komponen
yaitu : Komponen autotrop dan heterotrop.
2.
Dari segi keperluan
deskriptif terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a.
Komponen abiotik
(terdiri dari senyawa-senyawa inorganik, senyawa organik, iklim, air dan
sebagainya)
b.
Komponen- komponen
biomas terdiri dari produsen (autotrop), phagotrop dan saprotrof.
3.
Dari segi fungsional
ekosistem dapat dianalisis menjadi:
a.
Lingkaran mineral
b.
Rantai-rantai
makanan
c.
Pengendalian
Hubungan Antar Organisme
Menurut Soemarno (2011) didalam ekosistem ada hubungan atau interaksi
antar organisme yaitu sebagai berikut :
1.
Hubungan simbiosis, adalah hubungan timbal balik
diantar organisme hidup yang tidak sama spesiesnya.
·
simbiosis parasitisme
·
simbiosis komensialisme
·
simbiosis mutualisme
2.
Hubungan Sosial, suatu hubungan antar organisme hidup yang sama spesiesnya, dimana
mereka membutuhkan sesuatu yang sama dari lingkunganya.
·
kooperatif
·
Non kooperatif
D. Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara Manusia dan Alam
Masalah-masalah
akan timbul apabila manusia tidak dapat menjaga keseimbangan alam, antara lain:
1.
Masalah Erosi dan
Banjir. Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut sebagai
erosi geoglogi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi
dengan bantuan media air di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai.
Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya penggunaan tanah yang tidak
tepat oleh manusia sehingga merugikan lingkungan.
2.
Pencemaran Lingkungan
(Polusi)
1. Pencemaran Tanah
Sampah-sampah
industri pertanian yang mempergunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran
tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul
dalam jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah dimana
pepohonan tumbuh dan berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang
berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan cyanosis pada
anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan
hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi
pencemaran yang berbahaya pada tanah karena bahan tersebut tidak dapat
diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan ataupun buah hasil
penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2. Pencemaran
Air
Bahan-bahan
pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak
langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida,
herbisida, dan insektisida yang dipergunakan manusia dalam pertanian, dsb.
3. Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan
membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh darin beragam aktifitas
manusia baik sehari-hari ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan
bermotor.
4. Pencemaran
Suara
Kebisingan
yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang
dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin
meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat
berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan
depresi.
(Endriyanto,
2012)
Menurut
Soemarwoto (2012) kerusakan yang
di alami akibat manusia
Ø Pertambangan
Ø Pencemaran
Ø Penebangan hutan
dan perburuan liar
Ø Pembakaran hutan
dan Penangkapan ikan
E. Peranan manusia dalam ekosistem
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan buatan (Irwan, 2003).
1. Peranan manusia dalam Ekosistem Alami
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem). Terdapat heteroginitas yang tinggi dari organisme hidup di sana sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Contoh; hutan, danau, laut dan sungai.
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem hutan
Peranan manusia dalam ekosistem hutan adalah:
· Menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi kerusakan terhadap ekosistem
· Menjaga berbagai jenis biota yang terdapat didalam hutan agar mempunyai kehidupan saling ketergantungan
· Menjaga berbagai kerusakan yang bisa disebabkan manusia
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem danau
Peranan manusia dalam ekosistem danau:
· Menjaga berbagai biota yang terdapat didalam danau
· Menjaga agar tidak terjadi eksploitasi yang bisa menyebabkan biota didanau berkurang
· Menjaga agar danau terhindar dari berbagai pencemaran terhadap lingkungan
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem laut
Peranan ekosistem laut hampir sama dengan ekositem danau yang dimana disini penekanannya lebih ke menjaga agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran agar biota yang terdapat dilaut tidak punah, dan juga untuk menjaga ekosistem laut biasanya ada nya program seperti pelestarian terumbu karang yang dilakukan dari pemerintah setempat, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sungai
Peranan manusia dalam ekosistem sungai yaitu:
· Menjaga berbagai boita yang terdapat disungai
· Mencengah terjadi eksploitasi secara besar-besarn
· Menjaga agar sungar tersebut tidak dicemari dari berbagai limbah yang ada
2. Peranan manusia dalam Ekosistem Buatan
Menurut Soemarno (2011), ekosistem buatan (artificial ecosistem). Mempunyai ciri kurang heterogenitas, sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan, sawah, tambak, aquarium.
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam adalah:
· Menjaga keseimbangan dalam ekosistem kolam
· Menjaga agar kolam selalu dialiri air dengan baik agar tidak terjadi kepunahan terhadap biota yang ada
· Menjaga agar tidak terjadi berbagai pencemeran lingkungan karena bisa menyebabkan terjadinya kematian pada berbagai biota didalam kolam tersebut
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah adalah yang paling penting disini bagaimana kita manusia dalam mengelola sawah tersebut agar bisa menghasilkan berbagai bahan pangan yang kite perlukan. Jika petani yang sudah ahli biasanya sawah dibuat terasering. Agar bisa memproduksi bahan yang kuealitas.
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak
Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak disini sama halnya dengan menjaga ekosistem sungai ataupun kolam.
v Peranan manusia dalam menjaga ekosistem aquarium
Peranan manusia dalam emnjaga ekositem aquarium yaitu bisa dengan cara menggantikan air atau mengaliri air pada akuarium agar ikan-ikan yang terdapat pada akuarium tidak cepat mati atau tidak mati, pada akuarium juga kita bisa meletakkan berbagai tumbuhan kecil yang bisa sebagai bahan makanan yang dia bisa peroleh.
F. Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu
keseimbangan yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk
menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Keseimbangan itu
diatur oleh berbagai faktor yang sangant rumit. Dalam mekanisme keseimbangan
ini, termasuk mekanisme yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara
makanan, yang mengatur organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan
organik (Dwidjoseputro, 1987).
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan
yang besar sekali terhadapa perubahan tetapi biasanya batas mekanisme
homeostatis dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Contoh: sebuah
sungai yang tercemar dapat memperbaiki diri sendiri namun bila polusinya
terlalu banyak maka sungai itu akan menjadi berubah karena batas homeostatis
terlampaui bahkan sungai tersebut dapat rusak selamanya. Manusia mempunyai
kemampuan untuk menghancurkan ekosistem dan sebaliknya pula. Manusia harus
didukung IPTEK dan tetap berpegang teguh pada kebijakasanaan dalam
memperlakukan alam, karena jika ekosistem terganggu maka manusiapun akan
terganggu hidupnya dan menerima akibatnya.
Setiap usaha manusia terhadap ekosistem harus
diperhatikan dengan seksama, sehingga tidak akan terjadi kerusakan alam. Salah
satu tindakan terbaik adalah melakukan pembangunan dengan mempraktekan usaha
perlindungan dan pengawetan alam
G.
A. LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejah teraan manusia serta
makluk lain (UURI 23 TH 1997).
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkanya makluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
B. Masalah –masalah pada Lingkungan Hidup
Menurut Soemarwoto (2004) terdapat beberapa masalah lingkungan hidup:
a.
Banjir
b.
Kekeringan
c.
Tanah longsor
d.
Erosi
e.
Pemanasan global
f.
Kebakaran hutan
g.
Lahan kritis
h.
Pencemaran (air, udara, tanah)
C. Masalah Lingkungan Hidup
Timbul Pada dasarnya Karena:
a.
Dinamika penduduk
b.
Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana
c.
Kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengethuan dan tehnologi maju
d.
Dampak negatif yang muncul dari kemajuan ekonomi
e.
Benturan tata ruang.
(Soemarwoto, 2004)
H. Peranan
manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan
lingkungan
A. Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan)
1.
Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki
peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan
mengapa manusia disebut dominan secara ekologik, yaitu :
Ø
Manusia
dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama
dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam
ekosistem
Ø
Manusia
mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau
terhadap organisme lain.
Suatu makluk
dikatakan dominan secara ekologik, apabila menyangkut jumlah populasi, ukuran tubuh dan kemampuan untuk
mengubah lingkungannya.
2.
Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan
membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegak manusia yang memungkinkan dia
bebas menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya
dengan kemampuan pengelihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang
tinggi, jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat
dan menggunakan alat.
Manusia juga
merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan hidup dari
pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu
pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian
berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah
tanah yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan
manusia
3. Manusia sebagai makhluk
perampok
Perkembangan
dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan .manusia
dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia
dapat mengeksploitasi ekosistem darat maupun air. Hal ini terjadi karena
sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula
manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah
satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan organisme
lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan
lainnya. Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif
,misalnya untuk kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untuk olahraga, untuk
peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan
sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
4. Manusia sebagai
sebab evolusi
Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik. Evolusi
alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik
disengaja maupun tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah
menurunya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain
pihak terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat
terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusia mempercepat
evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat
baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia masih
terus mengusahakan perkembangan varietas baru yang memenuhi kebutuhan dan
selera manusia.
5. Manusia sebagai makhluk
pengotor
Manusia
merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan membuang kotoran
berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari zat
organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga membuang kotoran zat
organik lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari
bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran
manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan
kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya
adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas. Bahan buangan berbentuk
gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa
karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya.
Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu
bara.
(Endriyanto, 2012)
B. Usaha
mengatasi berbagai permasalahan lingkungan
1.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha untuk memelihara atau dan
memeperbaiki mutu lingkungan
agar kebutuhan dasar kita terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang
terkait dengan kegiatan ini:
Ø Domestikasi, yaitu pemeliharaan tumbuhan dan
hewan liar. Hal ini dimulai sangat awal pada kebudayaan manusia.
Ø Citra lingkungan, kearifan ekologi atau
gambaran tentang lingkungan hidup. Ini dapat
didasarkan pada ilmu pengetahuan
dan mistik.
Ø Cagar alam, adalah
sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora, fauna yang ada di dalamnya
Ø Cagar budaya, pengertiannya serupa dengan
cagar alam, yang dilindungi bukan suatu daerah yang bersifat alamiah, melainkan
hasil budaya manusia. Misal: Candi, Kraton, Bngunan kuno
Ø Cagar biosfir, dapat meliputi daerah yang
dibudidayakan manusia, misalnay untuk pertanian secara tradisional dan
pemukiman. Di sini boleh ada permukiman.
Ø Taman nasional, pada prinsipnya sama dengan
cagar alam, namun di dalamnya dapat dilakukan kegiatan pembangunan yang tidak
bertentangan dengan tujuan pencagar alaman. Misal: pariwisata, pendidikan,
penelitian.
melestarikan lingkungan dari pengaruh pembangunan di berbagai bidang
adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengelolaan lingkungan yang baik
dapat mencegah kerusakan lingkungan sebagai akibat pembangunan. Tujuan
pengelolaan lingkungan terutama untuk mencegah kemunduran populasi sumber daya
alam yang dikelola dan sumber daya alam lain yang ada di sekitarnya dan
mencegah pencemaran limbah atau polutan yang membahayakan lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam mencakup beberapa upaya yang
dilakukan secara terpadu dan bertahap. Upaya ini disebut upaya terpadu karena
dalam pengelolaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan bersama-sama
diantaranya kegiatan pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan. Dengan melaksanakan urutan kegiatan tersebut, maka kualitas
lingkungan dapat dijaga kelestariannya, agar selanjutnya dapat tetap mendukung
kesejahteraan manusia. Disini harus pula disertai dengan mental si pengelola
yang dengan segala tanggung jawab dan kesadaran harus berusaha memelihara
sumber daya alam yang tersedia untuk mengelola hingga masa yang akan datang.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan
secara bertahap karena tindakan yang dilakukan dalam pengelolaan diawali dengan
penyusunan rencana, disusul dengan tahap pelaksanaan yang berupa pemanfaatan,
pengendalian dan pengawasan. Tahap selanjutnya berupa
pemulihan dan pengembangan lingkungan untuk menjaga kelestarian kualitas
lingkungan.
2.
Pengelolaan
Lahan
Pengelolaan lahan disini
termasuk pengelolaan lahan pertanian, pengelolaan lahan untuk pemukiman maupun
industri. Dengan makin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka manusia semakin
berupaya untuk mendapatkan strategi baru dalam bidang penggunaan lahan. Strategi
tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil yang maksimal dengan menggunakan
waktu, tenaga dan biaya yang semaksimal mungkin untuk memperoleh:
Ø Hasil atau produksi yang
maksimum dari setiap unit lahan
Ø Memilih tata cara
pengelolaan lahan yang memberi keuntungan maksimum
Ø menekan
sekecil mungkin ketidakmantapan kondisi lahan potensial sehingga dapat
meningkatkan hasil maksimal
Ø Mencegah menurunnya potensi lahan potensial
3.
Pengelolaan Hutan
Hutan mempunyai fungsi dan pengaruh
yang sangat besar bagi kehidupan dan kelangsungan lingkungan, terutama
berpengaruh terhadap iklim mikro yaitu iklim yang berlaku pada daerah dalam
hutan tersebut. Dikenal suatu pengelolaan hutan yang merupakan campuran
kegiatan kehutanan dengan kegiatan perkebunan, pertanian dan peternakan.
Pengelolaan tersebut disebut “agroforestry” yang menganut sistem diversifikasi
usaha berbagai macam komoditi, tetapi dengan tetap menjaga pemeliharaan hutan
secara optimal. Adapun strategi “agroforestry” adalah:
Ø Meningkatkan
produktivitas lahan hutan secara keseluruhan antara produktivitas hutan dengan
pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Ø Mengatasi sempitnya lahan
pertanian
Ø Pemerataan
penduduk ke daerah pinggiran hutan dengan meningkatkan taraf hidupnya
Hutan
serbaguna merupakan hutan yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, antara
lain sebagai sumber plasma nutfah, sarana penelitian, sarana pendidikan, serta
tempat wisata.
4.
Pengelolaan
Air
Air
merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan mahluk hidup
lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk
proses kimia dan fisika tubuh maupun untuk aktifitas kehidupan lainnya.
Sekalipun
air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi kualitas air
sangat dipengaruhi oleh peranan manusia dalam pengelolaannya. Pengelolaan air
disini termasuk pengelolaan perairan pantai dan ekosistem danau.
Strategi pengelolaan air meliputi:
Ø Melindungi perairan agar
tetap terjaga kebersihannya sehingga dapat menjaga kelangsungan flora dengan
menjaga perakaran tanaman dari gangguan fisik maupun kimiawi
Ø Mengusahakan cahaya
matahari dapat menembus dasar perairan, sehingga proses fotosintesis dapat
berjalan dengan lancer
Ø Menjaga
agar fauna mangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai
makanan
Ø
Mempergunakan sumber daya alam
berupa air seefisien mungkin, sehingga zat hara yang ada dapat tersimpan dengan
baik yang berarti sebagai penyimpan energi dan materi
Pada prinsipnya pengelolaan sumberdaya
alam air ini sangat bergantung bagaimana kita mempergunakan dan memelihara sumber air itu menjadi seoptimal
mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun mencemarinya dan mempertahankan keadaan
lingkungan sebaik-baiknya.
5.
Usaha
Mencegah Pencemaran Air
Usaha pencegahan
ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor
sebagai berikut:
Ø Air
limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah terlebih dahulu sehingga
memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah
Ø Menentukan
dan mencegah terjadinya interaksi sinergisme antar polutan satu dengan yang
lainnya.
Ø Menggunakan
bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang tumpah di perairan
Ø Tidak
membuang air limbah rumah tangga
langsung ke dalam perairan, untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
Ø Limbah
radioaktif harus diproses terlebih dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi
Ø Mengeluarkan
atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktifitas
mikroba tertentu sebelum dibuang ke perairan umum.
6.
Pengelolaan Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan
yang erat dengan pencemaran air dan udara. Air yang terbuang ke tanah akan
masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Usaha Pencegahan Pencemaran Tanah
Untuk
menanggulangi sampah plastik, maka sebelum dibuang, sampah plastik dibakar
terlebih dahulu :
·
Limbah yang mengandung
radioaktif hendaknya dibiarkan dahulu dalam waktu lama sebelum dibuang
·
Sampah radioaktif yang berbentuk
padat harus dibungkus dengan bahan yang terbuat dari Pb untuk menahan sinar
radioaktif, lalu dimasukkan dalam tromol baja anti karat sebelum dibuang
·
Pembuangan sampah berbahaya
dilakukan ke dasar laut, ke pulau karang
kosong, dibuang ke dalam bekas tambang kosong atau ke dalam sumur yang dalam
dan jauh dari pemukiman penduduk
7.
Pengelolaan
Udara
Secara umum
pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat
kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan dan tumbuhan
serta mahluk hidup lain di dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya
polusi, udara dikategorikan menjadi dua
tipe utama pencemar udara yaitu:
·
Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik
dan masuk secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang merugikan manusia. Zat
kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang konsentrasinya meningkat
misalnya CO2
·
Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia
yang terbentuk dalam atmosfir melalui reaksi kimia diantara komponen udara yang
ada
Usaha Pencegahan
Pencenaran Udara
1.
Mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak
mencemarkan lingkungan
2.
Melakukan penyaringan asap
sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau
saringan
3.
Mengalirkan gas buangan ke dalam
air atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas
4.
Membangun cerobong asap yang
cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak
menambah polutan yang terperangkap di atas suatu pemukiman atau kota
5.
Mengurangi sistem transportasi
yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi
6.
Memperbanyak tanaman hijau di
daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaaan tumbuhan adalah sebagai
indikator pencemar udara, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
8. Pengelolaan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia penting untuk
menunjang pembangunan. Pencemaran sebagai akibat pembangunan dapat pula
mempengaruhi manusia atau masyarakatnya. Dalam hal ini selain dengan
menghilangkan atau memperkecil resiko penularan, masyarakat dapat diberi
sekedar ganti rugi dan ganti rugi ini dalam bentuk:
1.
memberikan uang
2.
mengangkat mereka menjadi karyawan proyek
3.
meningkatkan pengetahuan mereka
agar dapat menghindari bahaya limbah
4.
menciptakan hubungan yang baik
dan saling menguntungkan antara proyek dan masyarakat di sekitarnya agar tidak
terjadi konflik dan kecemburuan sosial
5.
sebagai bapak asuh terhadap
proyek-proyek kecil yang diselenggarakan masyarakat
Disamping itu terhadap karyawan proyek yang dapat secara
langsung terkena pencemaran, selain dilakukan tindakan perlindungan sebagai
usaha memperkecil pencemaran, juga diadakan pendidikan ketrampilan khusus,
sehingga kalau suatu saat mereka tidak dapat dipekerjakan di tempat dimana
mereka bekerja karena berbagai alasan, khususnya yang menyangkut bahaya
pencemaran kepada dirinya, selanjutnya mereka dapat bekerja sesuai dengan
pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperolehnya. Dengan
demikian menghindari terjadinya pengangguran, bahkan berarti menciptakan sumber
pekerjaan baru di luar proyek dan meningkatkan ekonomi.
C. Peranan
manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan
Peranan manusia
dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan.
Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat
positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Ø
Peranan
Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
o
Eksploitasi
yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion) contohnya :
eksploitasi minyak bumi.
o
Punah
atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota, contonya menurunnya jenis tanaman
tertentu seperti pohon meranti dll.
o
Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus
memerlukan subsidi energi,contoh berubahnya lahan hutan menjadi lahan
pertanian.
o
Berubahnya
profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan
longsor
o
Masuknya
energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas
lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan
dan terhadap manusia itu sendiri, contohnya masuknya senyawa timbal pabrik ke
DAS, asap pabrik yang mengandung gas CO.
Ø
Peranan
Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
o
Melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak
dapat diperbaharui;
o
Mengadakan
penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta
untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
o
Melakukan
proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
o
Melakukan
sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan
tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah
derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
o
Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
D. Peranan manusia
dalam penyelamatan lingkungan hidup
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran.Karunia itu
kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini.
Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjagakelestarian
alam sekitar. Ada dua kategori sifat atau perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pelestarian alam. Pertama yakni manusia dengan sifat dan perilaku
menjaga. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang dengan kesadaran yang
dimilikinya senantiasa berperilaku menjaga lingkungan sekitarnya. Apapun yang
dia lakukan senantiasa mencerminkan kecintaannya pada lingkungan sekitarnya.
Kedua yakni manusia dengan sifat dan perilaku merusak. Yang dimaksud di
sini yakni manusia yang tanpa sadar dan dipengaruhi faktor tertentu telah
merusak alamnya sendiri. Faktor keserakahan penyebab utama pengrusakan
terjadi. Yang ada di otak mereka hanyalah meraup keuntungan meskipun itu
diperoleh dengan cara merusak lingkungan tanpa memikirkan akibat buruk yang
akan terjadi yakni kerusakan alam.
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok
di antara 2 kategori manusia ini. Yang pertama,memaknai alam yang kaya akan
sumber daya alam sebagai karunia Tuhan yang harus dijaga, dirawat, dan
dilestarikan. Siapa lagi yang akan peduli terhadap alam jika bukan kita
sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga, merawat dan melestarikan alam
jika bukan kita.Yang kedua,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam
hanya sebagai sesuatu yang dapat memberi keuntungan semata tanpa adanya upaya
pelestarian. Mereka tidak pernah berpikir akan kerusakan yang akan terjadi
akibat eksploitasi terhadap alam. Nafsu dunia sungguh telah membuat mereka
terbuai. Bencana yang bisa terjadi sama sekali tidak mereka pikirkan lagi. Jauhi
perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam secara berlebihan. Stop
penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan. Percayalah bahwa reboisasi
itu lebih berguna. “One man one tree”. Jangan pernah membuang sampah di
sembarang tempat. Akan sangat baik jika sampah didaur ulang menjadi pupuk.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Ekosistem yaitu
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas
komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem
terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi
membentuk satu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus
materi dan energi yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam
ekosistem itu.
Peranan manusia dalam ekosistem
(Lingkungan) adalah manusia sebagai
organisme yg dominan secara ekologis, manusia sebagai makhluk
pembuat alat, manusia sebagai makhluk perampok, manusia sebagai
sebab evolusi dan sebagai makhluk pengotor
B.
SARAN
Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami
mengharapkan makalah ini menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari
Tentang “Ekologi“
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1987. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga :
Jakarta
Kartawinata, K. 2013. Diversitas
Ekosistem Alami Indonesia. LIPI Press dan Yayasan Obor Indonesia : Jakarta
Indriyanto.
2006. Ekologi Hutan . Bumi Aksara :
Jakarta
Indriyanto.
2008. Pengantar Budi daya Hutan. Bumi
Aksara : Jakarta
Irwan, 2003. Prinsip-prinsip
ekologi dan organisasi, ekosistem, komunitas dan lingkungan. Bumi Aksara : Jakarta
Soemarwoto. O. 2004. Ekologi,
Lingkungan Hidup dan Pembangunan . Djambatan : Jakarta
Soemarno, 2011. Ekologi dan Ilmu
Lingkungan . PMPSLP PPSUB. Bahan kajian MK. Pengantar Lingkungan
Endriyanto, B. 2012. Peranan manusia
dalam lingkungan. Bahan memenuhi mata kuliah ekologi : Universitas
Muhammadiyah Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar