Selasa, 07 Maret 2017

peranan manusia dalam ekosistem mata kuliah ekologi lanjutan



PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM
TUGAS EKOLOGI


 
 



Magister Pascasarjana Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah dalam Menyelesaikan Program Megister Pascasarjana Pendidikan Biologi

Disusun oleh :
                                                                                                                                                   MELISA
       NPM: 1584105004




                        Dosen Pengampuh :
                        Dra.Hj.Siti Darwah Suryani, M.Si


PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2016





KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah pada Mata Kuliah Ekologi yang terkhusus pada materi “Peranan Manusia dalam Ekosistem”. Salawat dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju zaman yang serba modern ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Adapun Makalah kami tentang Peranan Manusia dalam Ekosistem”. ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Ekologi dengan dosen pengampuh Dra. Hj. Siti Darwah Suryani, M.Si.
Dengan adanya penulisan tentang ini diharapkan bermanfaat untuk seluruh rekan-rekan sekalian. Dan kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.
Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Makalah ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang . akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan Makalah ini

Bengkulu, 25 April 2016

Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C.     Tujuan...................................................................................................................... 2
D.    Manfaat…………………………………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Ekologi.................................................................................................................... 4
B.     Manusia................................................................................................................... 5
C.     Ekosistem................................................................................................................ 7
D.    Perrmasalahan-permasalahan yang timbul antara manusia dan alam....................... 9
E.     Peran manusia dalam ekositem ............................................................................... 11
F.      Manusia dalam keseimbangan ekosistem.......................................................... 13
G.    Lingkungan Hidup.................................................................................................. 14
H.    Peranan manusia dalam lingkungan......................................................................... 15
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.............................................................................................................. 27
B.     Saran........................................................................................................................ 27
           



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar BelakangMenu
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012).
Manusia selalu berusaha mengubah lingkungan untuk memperoleh keperluannya. Kadang-kadang dalam kegiatan demikian seolah-olah menganggu dan dan bahkan dapat merusak komponen-komponen biotik manusia adalah heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat pengujung rantai-rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya (Irwan, 2003).
Hubungan antara organisme satu dengan yang satu dengan yang lainnya dan dengan semua komponen lingkungannya sangat komplek (rumit), dan bersifat timbal balik (Rosoedarmo, et.al, 1986 dalam Indriyanto, 2006). Hubungan yang demikian itu alamiah artinya hubungan yang terjadi secara otomatis pada sistem alam atau sistem ekologi yang dikenal dengan ekosistem (Indriyanto, 2006).
Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik baik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk dari lingkungan hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi atau relung. Selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga (Soemarwoto, 2004).  
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya. Dalam kata lain bahwa manusia merupakan makhluk hidup sosial yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Tidak hanya ketergantungan dengan manusia saja namun disini memiliki ketergantungan dengan organisme hidup dan tak hidup seperti contohnya organisme hidup lainnya selain manusia adalah hewan dan tumbuhan yang diartikan sebagai komponen biotik. Sedangkan yang tak hidup seperti air, udara, cahay matahari dan sebagainya, dimana dalam artiannya disebut dengan komponen abiotik. Sehingga kita mempunyai satu kesatuan yang utuh yaitu adanya saling ketergantunganatau adanya hubungan timbal balik antara lingkungan dengan dengan makhluk hidup, kita sebagai manusia harus selalu menjaga lingkungan disekitar kita, sehingga adanya keseimbangan ekosistem.
B.       Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud ekologi?
2.      Apa yang dimaksud dengan manusia?
3.      Apa yang dimaksud dengan ekosistem beserta ruang lingkupnya?
4.      Apa sajakah Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Atara Manusia dan Alam?
5.      Bagaimana peran Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem?
6.      Apa yang dimaksud dengan Lingkungan hidup serta masalah-masalah yang ditimbulkan?
7.      Apa sajakah peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan?

C.    Tujuan
Pembuatan makalah ini untuk mengetahui tentang Peranan Manusia dalam ekosistem yang terkhusus pada :
1.      Untuk mengetahui definisi ekologi
2.      Untuk mengetahui definisi manusia
3.      Untuk mengetahui arti ekosistem beserta ruang lingkupnya
4.      Untuk mengetahui Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Atara Manusia dan Alam
5.      Untuk mengetahui  peran Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem
6.      Untuk mengetahui apa itu Lingkungan hidup serta masalah-masalah yang ditimbulkan
7.      Untuk mengetahui peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan

D.    Manfaat
       Pembuatan makalah ini diharapkan bisa memberikan sumbangsi bagi rekan-rekan sekalian dalam pembuatan tugas tentang Ekologi terutama pada pembahasan “Peranan Manusia dalam ekosistem”.













BAB II
PEMBAHASAN
A.       Ekologi
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan jerman pada tahun 1869. Secara harfiah isltilah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang tempat tinggal makhluk hidup (Indriyanto, 2006)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis (Soemarno, 2011).
Sedangkan menurut             Irwan (2003) menyatakan bahwa ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempengaruhi pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup.
o   Pembagian Ekologi
§  Berdasarkan habitat suatu spesies atau kelompok spesies organisme, maka ekologi dapat digolongkan sebagai berikut :
1.      Ekologi Daratan (Teresterial)
2.      Ekologi Air tawar (Freswater)
3.      Ekologi Bahari
4.      Ekologi Hutan
5.      Ekologi Padang Rumput
§   Berdasarkan atas komposisi jenis organisme yang dikaji, maka ekologi digolongkan menjadi dua sebagai berikut :
1.      Autekologi (ekologi yang mempelajari suatu spesies atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungan)
2.      Sinekologi (ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam suatu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu)
§  Berdasarkan garis Taxonomi atau sistematika makhluk hidup, maka cabang-cabang ekologi terbagi menjadi:
1.      Ekologi tumbuhan
2.      Ekologi Serangga
3.      Ekologi burung
4.      Ekologi vertebrata
5.      Ekologi mikroba
(Indriyanto, 2006)

§  Menurut Dwidjoseputro (1987), berdasarkan Segi kepentingan manusia artinya, oleh manusia dan untuk manusia  maka dalam ekologi adanya pendekatan pendekatan manusia atau sering disebut pendekatan Antroposentrik.
§  Menurut Irwan (2003), berdasarkan konsep ekosistem komponen-komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu sebagai komponen yang berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam suatu sistem. Pendekatan ini disebut dengan pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik.

B.        Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012)
Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak hanya berhadapan, tetapi juga menghadapi, dalam arti mirip dengan menghadapi soal, menghadapi kesukaran dsb (Drijarkara (1969) dalam Dardiri). Selain yang telah disebutkan di atas, beberapa rumusan atau definisi lain tentang manusia adalah sebagai berikut: homo sapiens, homo faber, homo economicus, dan homo religiosus (Dardiri)
Manusia adalah Heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat pengujung rantai-rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan alam tetap akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya (Irwan, 2003).
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu  menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya (Endriyanto, 2012).
Dari berbagai pengertian tentang manusia diatas (menurut para ahli) maka dapat kami simpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling mulia karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya, karena manusia diberikan akal pikiran sehingga manusia dapat membedakan yang mana yang baik dan mana yang buruk atau mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Manusia juga  sebagai homo sapiens, homo faber, homo economicus dan homo religius. Maksud dari arti homo sapiens yaitu Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang berakal sehingga manusia merupakan makhluk yang bijak yang bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Homo faber yaitu makhluk yangperkakas atau berpiranti yang merupakan hasil dari budaya yang harus dikembangkan sehingga manusia bisa memproduksi suatu peralatan seperti perlatan pertanian dan sebagainya. Homo economicus artinya bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai kebutuhan dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan homo  religius adalah manusia adalah makhluk beragama atau makhluk tuhan yang memiliki agama sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan dalam menjalani suatu kehidupan.


C.       Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Transley pada tahun 1935 yang menyatakan bahwa ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi (Indryanto, 2006).
Munurut Irwan (2003) ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan daari suatu komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi antar hubungan.
Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energiyang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu (Soemarwoto, 2004)
Macam-macam ekosistem
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan buatan. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang ada campur tangan manusia , dikarenakan komponen-komponen biasanya kurang lengkap, memerlukan subsidi energi, memerlukan pemeliharaan atau perawatan, mudah terganggu, dan mudah tercemar. Ekosistem buatan lebih rentang terhadap perubahan atau tidak lengkap. Sedangkan ekosistem alami merupakan ekosistem yang belum pernah ada campur tangan manusia atau komponen-komponen lebih lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi sendiri dan selalu dalam keseimbangan (Irwan, 2003)
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem).  Terdapat heteroginitas yang tinggi dari organisme hidup di sana sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Contoh; hutan, danau, laut. Sedangakn Ekosistem buatan (artificial ecosistem).  Mempunyai ciri kurang heterogenitas, sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan, sawah tambak, aquarium.                       
          Komponen-komponen Ekosistem
          Komponen-komponen ekosistem ditinjau dari segi struktur dasarnya terbagi  menjadi :
·         Biotik ( Komponen makhluk hidup)
Misalnya binatang, tumbuhan , dan mikroba (Indrianto, 2006).
            Menurut Irwan 2003 :
§  Produsen (Autotrofik) yaitu tumbuhan hijau dan bakteri.
§  Konsumen (Heterotrofik) yaitu herbivora, karnivora ( karnivora 1, karnivora 2, dan top karnivora )
§  Pengurai/perombak/dekomposer
·         Abiotik ( Komponen benda mati )
Misalnya air, tanah, dan energi (Indryanto, 2006).
Menurut Irwan 2003 :
·         Faktor air
Kecerahan, pH, kandungan unsur.
·         Faktor Tanah
§  Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan air.
§  Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur hara (materi)
                   Menurut Irwan (2003), Komponen ekosistem terbagi atas beberapa segi, yaitu :
1.      Dari segi makanan (Tropik), terbagi menjadi 2 komponen yaitu : Komponen autotrop dan heterotrop.
2.      Dari segi keperluan deskriptif terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a.       Komponen abiotik (terdiri dari senyawa-senyawa inorganik, senyawa organik, iklim, air dan sebagainya)
b.      Komponen- komponen biomas terdiri dari produsen (autotrop), phagotrop dan saprotrof.

3.      Dari segi fungsional ekosistem dapat dianalisis menjadi:
a.       Lingkaran mineral
b.      Rantai-rantai makanan
c.       Pengendalian

            Hubungan Antar Organisme
Menurut Soemarno (2011) didalam ekosistem ada hubungan atau interaksi antar organisme yaitu sebagai berikut :
1.         Hubungan simbiosis, adalah hubungan timbal balik diantar organisme hidup yang tidak sama spesiesnya.
·         simbiosis parasitisme
·         simbiosis komensialisme
·         simbiosis mutualisme
2.         Hubungan Sosial, suatu hubungan antar organisme hidup yang sama spesiesnya, dimana mereka membutuhkan sesuatu yang sama dari lingkunganya.
·         kooperatif
·         Non kooperatif           

D.    Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara Manusia dan Alam

Masalah-masalah akan timbul apabila manusia tidak dapat menjaga keseimbangan alam, antara lain:
1.         Masalah Erosi dan Banjir. Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut sebagai erosi geoglogi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia sehingga merugikan lingkungan.
2.         Pencemaran Lingkungan (Polusi)
1.       Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang mempergunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah dimana pepohonan tumbuh dan berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan cyanosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena bahan tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita dan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2.      Pencemaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak cara secara langsung dan tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang dipergunakan manusia dalam pertanian, dsb.
3.    Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh darin beragam aktifitas manusia baik sehari-hari ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
4.    Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi.
                                                                                              (Endriyanto, 2012)
          Menurut Soemarwoto (2012) kerusakan yang di alami akibat manusia
Ø Pertambangan
Ø Pencemaran
Ø Penebangan hutan dan perburuan liar
Ø Pembakaran hutan dan Penangkapan ikan

E.  Peranan manusia dalam ekosistem

Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan buatan (Irwan, 2003).

1.         Peranan manusia dalam Ekosistem Alami

Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem).  Terdapat heteroginitas yang tinggi dari organisme hidup di sana sehingga mampu mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Contoh; hutan, danau, laut dan sungai.

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem hutan

Peranan manusia dalam ekosistem hutan adalah:

·         Menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi kerusakan terhadap ekosistem

·         Menjaga berbagai jenis biota yang terdapat didalam hutan agar mempunyai kehidupan saling ketergantungan

·         Menjaga berbagai kerusakan yang bisa disebabkan manusia

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem danau

Peranan manusia dalam ekosistem danau:

·         Menjaga berbagai biota yang terdapat didalam danau

·         Menjaga agar tidak terjadi eksploitasi yang bisa menyebabkan biota didanau berkurang

·         Menjaga agar danau terhindar dari berbagai pencemaran terhadap lingkungan

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem laut

Peranan ekosistem laut hampir sama dengan ekositem danau yang dimana disini penekanannya lebih ke menjaga agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran agar biota yang terdapat dilaut tidak punah, dan juga untuk menjaga ekosistem laut biasanya ada nya program seperti pelestarian terumbu karang yang dilakukan dari pemerintah setempat, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.

 

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sungai

Peranan manusia dalam ekosistem sungai yaitu:

·         Menjaga berbagai boita yang terdapat disungai

·         Mencengah terjadi eksploitasi secara besar-besarn

·         Menjaga agar sungar tersebut tidak dicemari dari berbagai limbah yang ada

 

2.         Peranan manusia dalam Ekosistem Buatan

Menurut Soemarno (2011), ekosistem buatan (artificial ecosistem).  Mempunyai ciri kurang heterogenitas, sehingga bersifat labil dan untuk membuat ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi dari luar dan juga perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan, sawah, tambak, aquarium.

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam

Peranan manusia dalam menjaga ekosistem kolam adalah:

·         Menjaga keseimbangan dalam ekosistem kolam

·         Menjaga agar kolam selalu dialiri air dengan baik agar tidak terjadi kepunahan terhadap biota yang ada

·         Menjaga agar tidak terjadi berbagai pencemeran lingkungan karena bisa menyebabkan terjadinya kematian pada berbagai biota didalam kolam tersebut

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah

Peranan manusia dalam menjaga ekosistem sawah adalah yang paling penting disini bagaimana kita manusia dalam mengelola sawah tersebut agar bisa menghasilkan berbagai bahan pangan yang kite perlukan. Jika petani yang sudah ahli biasanya sawah dibuat terasering. Agar bisa memproduksi bahan yang kuealitas.

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak

Peranan manusia dalam menjaga ekosistem tambak disini sama halnya dengan menjaga ekosistem sungai ataupun kolam.

 

v  Peranan manusia dalam menjaga ekosistem aquarium

Peranan manusia dalam emnjaga ekositem aquarium yaitu bisa dengan cara menggantikan air atau mengaliri air pada akuarium agar ikan-ikan yang terdapat pada akuarium tidak cepat mati atau tidak mati, pada akuarium juga kita bisa meletakkan berbagai tumbuhan kecil yang bisa sebagai bahan makanan yang dia bisa peroleh.

 

F.   Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang sangant rumit. Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang mengatur organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan organik (Dwidjoseputro, 1987).
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar sekali terhadapa perubahan tetapi biasanya batas mekanisme homeostatis dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Contoh: sebuah sungai yang tercemar dapat memperbaiki diri sendiri namun bila polusinya terlalu banyak maka sungai itu akan menjadi berubah karena batas homeostatis terlampaui bahkan sungai tersebut dapat rusak selamanya. Manusia mempunyai kemampuan untuk menghancurkan ekosistem dan sebaliknya pula. Manusia harus didukung IPTEK dan tetap berpegang teguh pada kebijakasanaan dalam memperlakukan alam, karena jika ekosistem terganggu maka manusiapun akan terganggu hidupnya dan menerima akibatnya.
Setiap usaha manusia terhadap ekosistem harus diperhatikan dengan seksama, sehingga tidak akan terjadi kerusakan alam. Salah satu tindakan terbaik adalah melakukan pembangunan dengan mempraktekan usaha perlindungan dan pengawetan alam




G.      A. LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejah teraan manusia serta makluk lain (UURI 23 TH 1997).
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkanya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
B. Masalah –masalah pada Lingkungan Hidup
Menurut Soemarwoto (2004) terdapat beberapa masalah lingkungan hidup:
a.         Banjir
b.        Kekeringan
c.         Tanah longsor
d.        Erosi
e.         Pemanasan global
f.         Kebakaran hutan
g.        Lahan kritis
h.        Pencemaran (air, udara, tanah)
C. Masalah Lingkungan Hidup Timbul Pada dasarnya Karena:
a.          Dinamika penduduk
b.          Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana
c.           Kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengethuan dan tehnologi maju
d.          Dampak negatif yang muncul dari kemajuan ekonomi
e.           Benturan tata ruang.
(Soemarwoto, 2004)




H.    Peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan
A.    Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan)
1.        Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makluk   yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia  disebut dominan secara ekologik, yaitu :
Ø  Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
Ø  Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila menyangkut jumlah populasi, ukuran tubuh dan kemampuan untuk mengubah lingkungannya.
2.        Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegak manusia yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan pengelihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat dan menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah tanah yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan manusia
3.       Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat  maupun air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untuk olahraga, untuk peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
4.      Manusia sebagai sebab evolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan perkembangan varietas baru yang memenuhi kebutuhan dan selera manusia.
5.       Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas. Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau barang tambang seperti batu bara.
(Endriyanto, 2012)

B.     Usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan
1.        Pengelolaan Lingkungan Hidup
     Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha untuk memelihara atau dan memeperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang terkait dengan kegiatan ini:
Ø  Domestikasi, yaitu pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar. Hal ini dimulai sangat awal pada kebudayaan manusia.
Ø  Citra lingkungan, kearifan ekologi atau gambaran tentang lingkungan hidup. Ini dapat didasarkan pada ilmu pengetahuan dan mistik.
Ø  Cagar alam, adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora, fauna yang ada di dalamnya
Ø  Cagar budaya, pengertiannya serupa dengan cagar alam, yang dilindungi bukan suatu daerah yang bersifat alamiah, melainkan hasil budaya manusia. Misal: Candi, Kraton, Bngunan kuno
Ø  Cagar biosfir, dapat meliputi daerah yang dibudidayakan manusia, misalnay untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Di sini boleh ada permukiman.
Ø  Taman nasional, pada prinsipnya sama dengan cagar alam, namun di dalamnya dapat dilakukan kegiatan pembangunan yang tidak bertentangan dengan tujuan pencagar alaman. Misal: pariwisata, pendidikan, penelitian.
            melestarikan lingkungan dari pengaruh pembangunan di berbagai bidang adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan sebagai akibat pembangunan. Tujuan pengelolaan lingkungan terutama untuk mencegah kemunduran populasi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya alam lain yang ada di sekitarnya dan mencegah pencemaran limbah atau polutan yang membahayakan lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam mencakup beberapa upaya yang dilakukan secara terpadu dan bertahap. Upaya ini disebut upaya terpadu karena dalam pengelolaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan bersama-sama diantaranya kegiatan pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, pemulihan, dan pengembangan lingkungan. Dengan melaksanakan urutan kegiatan tersebut, maka kualitas lingkungan dapat dijaga kelestariannya, agar selanjutnya dapat tetap mendukung kesejahteraan manusia. Disini harus pula disertai dengan mental si pengelola yang dengan segala tanggung jawab dan kesadaran harus berusaha memelihara sumber daya alam yang tersedia untuk mengelola hingga masa yang akan datang.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan secara bertahap karena tindakan yang dilakukan dalam pengelolaan diawali dengan penyusunan rencana, disusul dengan tahap pelaksanaan yang berupa pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan. Tahap selanjutnya berupa pemulihan dan pengembangan lingkungan untuk menjaga kelestarian kualitas lingkungan.
2.        Pengelolaan Lahan
     Pengelolaan lahan disini termasuk pengelolaan lahan pertanian, pengelolaan lahan untuk pemukiman maupun industri. Dengan makin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka manusia semakin berupaya untuk mendapatkan strategi baru dalam bidang penggunaan lahan. Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil yang maksimal dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang semaksimal mungkin untuk memperoleh:
Ø  Hasil atau produksi yang maksimum dari setiap unit lahan
Ø  Memilih tata cara pengelolaan lahan yang memberi keuntungan maksimum
Ø  menekan sekecil mungkin ketidakmantapan kondisi lahan potensial sehingga dapat meningkatkan hasil maksimal
Ø  Mencegah menurunnya potensi lahan potensial
3.        Pengelolaan Hutan
     Hutan mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan dan kelangsungan lingkungan, terutama berpengaruh terhadap iklim mikro yaitu iklim yang berlaku pada daerah dalam hutan tersebut. Dikenal suatu pengelolaan hutan yang merupakan campuran kegiatan kehutanan dengan kegiatan perkebunan, pertanian dan peternakan. Pengelolaan tersebut disebut “agroforestry” yang menganut sistem diversifikasi usaha berbagai macam komoditi, tetapi dengan tetap menjaga pemeliharaan hutan secara optimal. Adapun strategi “agroforestry” adalah:
Ø  Meningkatkan produktivitas lahan hutan secara keseluruhan antara produktivitas hutan dengan pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Ø  Mengatasi sempitnya lahan pertanian
Ø  Pemerataan penduduk ke daerah pinggiran hutan dengan meningkatkan taraf hidupnya
Hutan serbaguna merupakan hutan yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, antara lain sebagai sumber plasma nutfah, sarana penelitian, sarana pendidikan, serta tempat wisata.


4.   Pengelolaan Air
     Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan mahluk hidup lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk proses kimia dan fisika tubuh maupun untuk aktifitas kehidupan lainnya.
     Sekalipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi kualitas air sangat dipengaruhi oleh peranan manusia dalam pengelolaannya. Pengelolaan air disini termasuk pengelolaan perairan pantai dan ekosistem danau.
Strategi pengelolaan air meliputi:
Ø  Melindungi perairan agar tetap terjaga kebersihannya sehingga dapat menjaga kelangsungan flora dengan menjaga perakaran tanaman dari gangguan fisik maupun kimiawi
Ø  Mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar perairan, sehingga proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancer
Ø  Menjaga agar fauna mangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai makanan
Ø  Mempergunakan sumber daya alam berupa air seefisien mungkin, sehingga zat hara yang ada dapat tersimpan dengan baik yang berarti sebagai penyimpan energi dan materi
Pada prinsipnya pengelolaan sumberdaya alam air ini sangat bergantung bagaimana kita mempergunakan dan  memelihara sumber air itu menjadi seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun mencemarinya dan mempertahankan keadaan lingkungan sebaik-baiknya.
5.      Usaha Mencegah Pencemaran Air
Usaha pencegahan ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:
Ø  Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah terlebih dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah
Ø  Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi sinergisme antar polutan satu dengan yang lainnya.
Ø  Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang     tumpah di perairan
Ø  Tidak membuang air limbah rumah tangga  langsung ke dalam perairan, untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
Ø  Limbah radioaktif harus diproses terlebih dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi
Ø  Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke perairan umum.

6.      Pengelolaan  Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat dengan pencemaran air dan udara. Air yang terbuang ke tanah akan masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Usaha Pencegahan Pencemaran Tanah
Untuk menanggulangi sampah plastik, maka sebelum dibuang, sampah plastik dibakar terlebih dahulu :
·         Limbah yang mengandung radioaktif hendaknya dibiarkan dahulu dalam waktu lama sebelum dibuang
·         Sampah radioaktif yang berbentuk padat harus dibungkus dengan bahan yang terbuat dari Pb untuk menahan sinar radioaktif, lalu dimasukkan dalam tromol baja anti karat sebelum dibuang
·         Pembuangan sampah berbahaya dilakukan  ke dasar laut, ke pulau karang kosong, dibuang ke dalam bekas tambang kosong atau ke dalam sumur yang dalam dan jauh dari pemukiman penduduk



7.        Pengelolaan Udara
      Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan dan tumbuhan serta mahluk hidup lain di dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya polusi,  udara dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemar udara yaitu:
·         Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang merugikan manusia. Zat kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang konsentrasinya meningkat misalnya CO2
·         Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam atmosfir melalui reaksi kimia diantara komponen udara yang ada

                                    Usaha Pencegahan Pencenaran Udara
1.        Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
2.        Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan
3.        Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas
4.        Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang terperangkap di atas suatu pemukiman atau kota
5.        Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi
6.        Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemar udara, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.

8.      Pengelolaan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia penting untuk menunjang pembangunan. Pencemaran sebagai akibat pembangunan dapat pula mempengaruhi manusia atau masyarakatnya. Dalam hal ini selain dengan menghilangkan atau memperkecil resiko penularan, masyarakat dapat diberi sekedar ganti rugi dan ganti rugi ini dalam bentuk:
1.        memberikan uang
2.        mengangkat mereka menjadi karyawan proyek
3.        meningkatkan pengetahuan mereka agar dapat menghindari bahaya limbah
4.        menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara proyek dan masyarakat di sekitarnya agar tidak terjadi konflik dan kecemburuan sosial
5.        sebagai bapak asuh terhadap proyek-proyek kecil yang diselenggarakan masyarakat

Disamping itu terhadap karyawan proyek yang dapat secara langsung terkena pencemaran, selain dilakukan tindakan perlindungan sebagai usaha memperkecil pencemaran, juga diadakan pendidikan ketrampilan khusus, sehingga kalau suatu saat mereka tidak dapat dipekerjakan di tempat dimana mereka bekerja karena berbagai alasan, khususnya yang menyangkut bahaya pencemaran kepada dirinya, selanjutnya mereka dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperolehnya. Dengan demikian menghindari terjadinya pengangguran, bahkan berarti menciptakan sumber pekerjaan baru di luar proyek dan meningkatkan ekonomi.    

C.    Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Ø  Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
o   Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam  makin menciut (depletion) contohnya : eksploitasi minyak bumi.
o   Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota, contonya menurunnya jenis tanaman tertentu seperti pohon meranti dll.
o   Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem  binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi,contoh berubahnya lahan hutan menjadi lahan pertanian.
o   Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor
o   Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri, contohnya masuknya senyawa timbal pabrik ke DAS, asap pabrik yang mengandung gas CO.
Ø  Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
o   Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
o   Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
o   Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
o   Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
o   Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.



D.     Peranan manusia dalam penyelamatan lingkungan hidup

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran.Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu menjagakelestarian alam sekitar. Ada dua kategori sifat atau perilaku manusia dalam kaitannya dengan pelestarian alam. Pertama yakni manusia dengan sifat dan perilaku menjaga. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang dengan kesadaran yang dimilikinya senantiasa berperilaku menjaga lingkungan sekitarnya. Apapun yang dia lakukan senantiasa mencerminkan kecintaannya pada lingkungan sekitarnya. Kedua yakni manusia dengan sifat dan perilaku merusak. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang tanpa sadar dan dipengaruhi faktor tertentu telah merusak alamnya sendiri. Faktor keserakahan penyebab utama pengrusakan terjadi. Yang ada di otak mereka hanyalah meraup keuntungan meskipun itu diperoleh dengan cara merusak lingkungan tanpa memikirkan akibat buruk yang akan terjadi yakni kerusakan alam.
 Terdapat perbedaan yang sangat mencolok di antara 2 kategori manusia ini. Yang pertama,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam sebagai karunia Tuhan yang harus dijaga, dirawat, dan dilestarikan. Siapa lagi yang akan peduli terhadap alam jika bukan kita sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga, merawat dan melestarikan alam jika bukan kita.Yang kedua,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam hanya sebagai sesuatu yang dapat memberi keuntungan semata tanpa adanya upaya pelestarian. Mereka tidak pernah berpikir akan kerusakan yang akan terjadi akibat eksploitasi terhadap alam. Nafsu dunia sungguh telah membuat mereka terbuai. Bencana yang bisa terjadi sama sekali tidak mereka pikirkan lagi. Jauhi perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam secara berlebihan. Stop penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan. Percayalah bahwa reboisasi itu lebih berguna. “One man one tree”. Jangan pernah membuang sampah di sembarang tempat. Akan sangat baik jika sampah didaur ulang menjadi pupuk.


































BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal pikiran. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu.
Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan) adalah manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis, manusia sebagai makhluk pembuat alat, manusia sebagai makhluk perampok, manusia sebagai sebab evolusi dan sebagai makhluk pengotor
B.     SARAN
Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami mengharapkan makalah ini menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari Tentang  Ekologi









DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1987. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga : Jakarta
Kartawinata, K. 2013. Diversitas Ekosistem Alami Indonesia. LIPI Press dan Yayasan Obor Indonesia : Jakarta
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan . Bumi Aksara : Jakarta
Indriyanto. 2008. Pengantar Budi daya Hutan. Bumi Aksara : Jakarta
Irwan, 2003. Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi, ekosistem, komunitas dan lingkungan. Bumi Aksara : Jakarta
Soemarwoto. O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan . Djambatan :  Jakarta
Soemarno, 2011. Ekologi dan Ilmu Lingkungan . PMPSLP PPSUB. Bahan kajian MK. Pengantar Lingkungan
Endriyanto, B. 2012. Peranan manusia dalam lingkungan. Bahan memenuhi mata kuliah ekologi : Universitas Muhammadiyah Bengkulu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar